PHDI Bali
Jro Bauddha Suena, Sekretaris Persaudaraan Hindu Dharma Nusantara (PHDN). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Menjelang Lokasabha PHDI Bali yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 April 2022 di Kantor Puspem Kabupaten Badung mendatang, merupakan sebuah fenomena dan akan menjadi sebuah pilihan bagi setiap pihak yang mempunyai hak suara dalam Lokasabha tersebut, baik dari pengurus kabupaten maupun provinsi, akankah PHDI Bali kedepan melahirkan pengurus yang paham Dresta Bali atau justru Pro Sampradaya asing?

Menanggapi hal tersebut, Jro Bauddha Suena, Sekretaris Persaudaraan Hindu Dharma Nusantara (PHDN) pada Selasa (5/4/2022) mengakatan, bagaimanapun wajah PHDI Bali akan ditentukan oleh siapapun yang menjadi Ketua Pengurus Harian. Setelah Prof. Ngurah Sudiana sudah tidak boleh menjabat lagi karena sudah menjadi Ketua PHDI sebanyak 3 kali, dimana seperti kita ketahui sebenarnya sesuai AD/ART PHDI seseorang boleh menjadi Ketua maksimal 2 kali masa jabatan.

Baca Juga :  Masyarakat Minati Pasar Murah Jelang Lebaran, Buru Beragam Kebutuhan Dengan Harga Terjangkau

Di tengah masalah krusial tentang sampradaya asing yang telah terjadi semenjak 2 tahun terakhir, informasi yang beredar di media sosial beberapa kandidat muncul sebagai calon Ketua PHDI Bali seperti Drs. Ketut Pasek Swastika Wakil Ketua PHDI Bali saat ini, Gede Rudia Adiputra Ketua PHDI Badung, Nyoman Sukra Ketua PHDI Bangli dan Nyoman Kenak Ketua PHDI Kodya Denpasar.

Dimana menurut Jro Bauddha Suena para pemilik hak suara dan khususnya umat Hindu Bali bisa menelusuri latar belakang mereka di lini masa media sosial agar siapapun yang terpilih nantinya bisa mendamaikan dan mencairkan kedua kubu PHDI yang saat ini berseteru, baik PHDI WBT dan PHDI MLB karena Bali merupakan barometernya umat Hindu di Indonesia .

Baca Juga :  Antisipasi Banjir, PUPR Denpasar Rutin Bersihkan Sampah di Sungai, Drainase dan Saluran Air

“Saat ini kandidat kuat yang beredar sebagai calon Ketua Pengurus Harian PHDI Bali adalah Ketut Pasek Swastika yang saat ini Wakil Ketua PHDI Bali. Dharma Upapati, Ida Pedanda Gde Putra Kekeran yang saat ini Ketua Paruman Sulinggih PHDI Gianyar, untuk Ketua Paruman Walaka I Gede Rudia Adiputra Ketua PHDI Badung, sedangkan untuk Sekretaris Pengurus Harian adalah I Made Arka, M.Si,” paparnya tertulis.

Jro Bauddha Suena menegaskan Ketua PHDI Bali ke depan harus aktif, mempunyai jaringan luas, paham benar dresta Bali, bisa diterima di mana mana, yang tahu betul permasalahan umat Hindu Bali saat ini dan rajin turun ke lapangan untuk dharma wacana serta yang paling utama adalah bisa bersinergi dengan guru wisesa yaitu Gubernur Bali dalam menjaga kearifan lokal Hindu Bali. Karena jika yang terpilih pro sampradaya asing dan tidak bisa bersinergi dengan program guru wisesa otomatis akan menjadi bumerang tersendiri terhadap anggaran operasional organisasi lima tahun ke depannya. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News