Subak
Areal Subak Tibu Beleng Dijadikan Pilot Project Pengembangan Kawasan Korporasi Petani. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Subak Tibu Beleng desa Penyaringan kecamatan Mendoyo dijadikan sebagi pilot project pengembangan dan pemberdayaan kawasan korporasi petani berupa padi dan beras. Hal itu dilakukan sebagai upaya dan langkah untuk mendukung dan mewujudkan kemandirian ketahanan pangan di Kabupaten Jembrana.

Untuk melihat secara kondisi riil di lapangan, Bupati I Nengah Tamba bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Sutama secara langsung melakukan penjajakan di subak yang memiliki areal seluas 395 ha yang dipandu langsung oleh Kelian Subak, I Nyoman Tehnik.

Baca Juga :  Bupati Tamba Buka Festival Irama Musik Sahur (FIMS) Ke-26

“Subak Tibu Beleng yang ada di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo ini akan dijadikan semacam pilot project pengembangan dan pemberdayaan kawasan untuk hulu–hilir untuk komoditas padi dan beras. Ini kita masih berjuang dengan Bank Mandiri di pusat,” kata Kadis Pertanian, I Wayan Sutama.

Sutamajuga menegaskan, sebelumnya pihaknya bersama bupati telah melakukan survei ke Jawa Barat. ”Dari situ (Jawa Barat), ternyata subak kita (Tibu Beleng) sangat potensial sekali untuk kita jadikan pilot projecy pengembangan dan pemberdayaan komoditas padi ini. Hanya saja, saat ini kita masih menunggu pihak Bank Mandiri pusat akan langsung melakukan survei terhadap komoditi unggulan petani kita ini. Saya yakinkan, dengan keseriusan pak bupati ini tahun ini Jembrana bisa difasilitasi oleh Bank Mandiri khususnya subak Tibu Beleng ini yang meliputi luasan areal seluas 395 ha,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Tamba Sambangi OPD, Pastikan Pelayanan Berjalan Dengan Baik

Sementara Bupati I Nengah Tamba mengatakan, subak Tibu Beleng yang ada di Desa Penyaringan, Kecamatan Menoyo sangat layak untuk dijadikan pilot project pengembangan dan pemberdayaan kawasan untuk komoditi pertanian Jembrana berupa padi dan beras.

”Untuk tahap pertama ini kita sediakan areal pertanian berupa komoditi padi seluas 395 ha. Ini dikelola oleh tiga subak. Mereka ini merupakan para petani subak yang benar-benar handal dan penuh semangat,” ujarnya.

Dihadapan petani, Bupati Tamba juga berharap agar produksi gabah petani saat pasca panen dapat dibeli dengan harga cukup tinggi begitu juga beras harganya agak murah. Konsep ini bertujuan agar kesejahteraan petani akan semakin baik. Ini kita doakan dan harapkan kepada bapak Menteri,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News