Balinaise
Channel Youtube Balinaise. Sumber Foto : bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Mejejaitan merupakan sesuatu yang sangat sering dilakukan oleh para wanita Hindu Bali. Biasanya proses mejejaitan dilakukan untuk membuat sarana persembahyangan hingga mejejaitan untuk membuat banten untuk menyambut piodalan di Pura. Semua kegiatan ini dilakukan secara tulus iklas sebagai bentuk bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dan salah satu bentuk pelestarian Adat di bali.

Dalam kesehariannya, keterampilan mejejaitan diperoleh dari pembelajaran dalam lingkungan keluarga dan juga dalam lingkungan masyarakat (khususnya lingkungan pura). Proses pembelajaran ini biasanya diajarkan semenjak sekolah dasar dan cenderung baru banyak digunakan ketika berumah tangga.

Meskipun sudah diajarkan sejak kecil, namun tidak jarang terdapat wanita Bali yang belum bisa mejejaitan. Mereka baru mulai belajar ketika dia menginjak pernikahan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, salah satunya adalah kurangnya edukasi ataupun literatur yang dapat digunakan generasi muda dalam mengasah ketrampilannya di bidang mejejaitan dan juga faktor lingkungan.

Sebagai solusi sederhana coba ditawarkan oleh I Dewa Ayu Alit Setiari dan I Gusti Ngurah Mahadisuta dengan menciptakan wadah digital bagi generasi muda Bali dalam belajar tentang Budaya Bali. Kedua pemuda-pemudi ini berkolaborasi untuk menciptakan Channel Youtube yang diberi nama ‘Balinaise’. Dimana tujuan utamanya adalah untuk memberikan akses informasi terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar budaya Bali dari tingkat yang paling sederhana.

Baca Juga :  10 Peserta Ikuti Lomba Baleganjur HUT Ke-420 Kota Singaraja

Chanel Balinaise ini berisikan berbagai tutorial yang berkaitan dengan mejejaitan bali dan berbagai keterampilan lain yang berkaitan dengan budaya Bali. Durasi videonya pun tidak terlalu panjang, ratarata memiliki durasi 3 menit. Sampai saat ini, sudah ada seratusan lebih video tutorial yang dipublikasikan dan bisa diakses di aplikasi Youtube.

Yang menariknya lagi, Balinaise secara konsisten memperbaharui videonya setiap tiga hari sekali. Menurut mereka, ini adalah salah satu bentuk komitmennya dalam hal berbagi pengetahuan dan sebagai bentuk tanggungjawabnya dalam melestarikan budaya Bali. Mereka sangat berharap bisa menjadi bagian dari pelestarian budaya Bali dan berharap apa yang mereka sajikan dapat bermanfaat bagi penonton setia Balinaise.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Sampaikan LKPJ TA. 2023 di Hadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar
Balinaise
Segmen umur penonton di Channel Youtube Balinaise. Sumber Foto : bpn

Di sisi lain, setiap proses tentunya memiliki tantangan tersendiri, begitupula dengan chanel Balinaise. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi adalah permasalahan adanya perbedaan nama, bentuk, bahan, dan penggunaan dari beberapa jaitan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan Desa Kala Patra yang ada di daerah masing-masing.

“Kami harus berhati-hati dalam membuat konten. Agar tidak, maksud baik malah menjadi tidak baik karena kekurang telitian kami,” tegas Mahadisuta.

Selain itu, tantangan untuk mengajak pemuda-pemudi agar mau belajar atau sekedar melihat bagaimana sarana persembahyangan itu dibuat menjadi tantangan selanjutnya. Namun tantangan tetap harus dapat dilampaui, saat ini berdasarkan laporan analisa pengguna yang diberikan, menyatakan bahwa mulai ada indikasi pengguna dari umur belasan yang menonton video di chanel Balinaise.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Siap Dukung "Lomba Mancing Air Deras" Desa Padangsambian Klod

“Walaupun masih cenderung didominasi oleh umur 25 ke atas, namun ini bisa menjadi indikasi upaya edukasi kepada generasi muda berjalan sesuai harapan,” tambah Ayu Alit.

Bagaimana apakah kalian penasaran dengan konten yang dibangun oleh generasi muda Bali ini? Silakan kunjungi chanel Balinaise di Youtube Balinaise. Siapa tahu ada tutorial mejejaitan yang ingin dipelajari, sembari kita belajar menjaga budaya Bali.

Sebagai penutup, Baliportalnews.com ingin mengutip tagline yang diberikan Balinaise, yaitu ‘Mari Melestarikan Budaya Bali dimulai dari Belajar Budaya Bali’.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News