BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA – Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM melaksanakan program penanaman 1.000 bibit kopi di Gunung Gambar, Ngawen, Gunungkidul.
Program tanam pohon yang dilaksanakan belum lama ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat Departemen Budidaya Pertanian UGM. Dalam kegiatan itu dilakukan penanaman 1.000 bibit kopi robusta propelegitim BP42x358 dan hibiro. Selain itu turut ditanam bibit buah-buahan dan beringin.
Ketua tim pengabdian Departemen Budidaya Pertaniam UGM, Ir. Supriyanta, MP., menjelaskan bahwa rintisan pengabdian di Gunung Gambar ini sudah dimulai sejak 2018 dengan pennaaman tanaman kopi, sebelum pada tahun 2021 ditingkatkan menjadi Program Desa Mitra Dampingan Departemen Budidaya Pertanian.
“Pemilihan kopi robusta ini disesuaikan dengan kondisi lahan dan ketinggian tempat,” tuturnya dalam rilis yang diterima Jumat (12/11/2021).
Ketua Departemen Budidaya Pertanian Rani Agustina Wulandari, Ph.D., menyampaikan terima kasih kepada pihak Panewu Ngawen, Lurah Kampung beserta masyarakat Gunung Gambar yang telah bekerjasama meyukseskan program penanaman pohon. Langkah tersebut merupakan upaya menghijaukan Gunung Gambar dan sekitarnya dengan tanaman produktif untuk konservasi lahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Dr Rudi Hari Murti menyampaikan bahwa Fakultas Pertanian telah mempunyai MoU dengan Kapanewon Ngawen dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi. Dengan begitu, kegiatan tidak hanya terbatas pada persoalan pengabdian saja. Namun kerja sama dapat diperluas lagi baik untuk pembelajaran mahasiswa (merdeka belajar kampus merdeka) dan juga penelitian dosen/mahasiswa.
Pada kegiatan penanaman pohon tersebut dihadiri oleh Penewu Ngawen, Soegito, S.H., M.H., Lurah Kampung, Suparna, S.E., Kadus Gunung Gambar, Suharmi, Kadus Pringombo, Ris. Panewu Ngawen menyampaikan ucapan terima kasih dipilihnya Gunung Gambar dan sekitarnya sebagai lokasi pengabdian dan pendampingan. Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti pada penanaman pohon saja, tetapi ada pendampingan secara kontinu hingga saat panen. menanam dan ditinggal tetapi tetap didampingi sampai menghasilkan. Di samping itu diharapkan juga dapat untuk meningkatkan destinasi wisata di Wonosari sisi utara yang mempunyai pemandangan mempesona.
Penanaman pohon mendapatkan respon yang cukup positif dari warga. Selain warga setempat, kegiatan tanam pohon juga didukung oleh banyak komunitas antara lain Resan Gunungkidul dan SeTan (sedulur tandur) Wonogiri.(bpn)