BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Sejumlah masyarakat di Provinsi Bali menilai, penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) tunai oleh Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui jajaran TNI khususnya TNI AD di tingkat teritorial dinilai lebih efektif dan cepat terealisasi.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu pedagang penerima manfaat Bantuan Tunai Pemerintah yang disalurkan melalui jajaran Kodim 1611/Badung pada Kamis (21/10/2021) pagi.
Ripin, nama orang tersebut, merupakan salah satu pedagang kaki lima yang biasa berjualan sate di wilayah Kuta, saat menerima manfaat bantuan tunai di Makodim Badung mengungkapkan, bansos tunai Pemerintah yang disalurkan langsung melalui jajaran Kodim 1611/Badung dinilai lebih cepat terealisasi dan efektif menyasar sejumlah kalangan yang membutuhkan dimasa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Kami dari pedagang mengucapkan banyak terima kasih kepada Kodim Badung yang telah dengan cepat mencairkan bantuannya. Nantinya bantuan ini akan saya pergunakan dengan baik untuk modal usaha,” ungkap Ripin.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1611/Badung, Kolonel Inf I Made Alit Yudana menuturkan, bantuan sosial tunai kali ini merupakan gelombang ke-2, yang sebelumnya juga telah disalurkan bantuan tunai kepada para pedangan di wilayah Kota Denpasar, dan kali ini bantuan yang diberikan menyasar kepada 406 orang pedagang di wilayah Kabupaten Badung, yang menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta per orangnya, serta dilakukan seleksi yang ketat dengan survei langsung oleh Babinsa di lapangan.
“Ini merupakan program Bansos Tunai gelombang ke-2 untuk para PKL dan UMKM yang sebelumnya juga telah dilakukan untuk wilayah Kota Denpasar dan kali ini menyasar di wilayah Kabupaten Badung. Astungkara, penyaluran bansos berjalan tertib dan disiplin dalam menerapkan Prokes,” tegas Dandim Made Alit.
Selanjutnya, turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, SH., mengapresiasi kinerja dan kerja keras Kodim 1611/Badung karena telah membantu masyarakat dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi.
“Ini menjadi bukti negara hadir bapak ibu, artinya dalam kondisi saat ini pemerintah tidak diam. Walaupun dengan pandemi Covid-19 ini, implikasinya kondisi fiskal negara dan daerah sangat terpukul (pandemi), tapi tetap negara ada dengan rakyat Indonesia,” ungkapnya. (aar/bpn)
