Kekerasan Anak
Bupati Tamba Kampanyekan Stop Kekerasan Anak. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Masih tingginya angka kasus kekerasan yang terjadi di kabupaten Jembrana saat ini, Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPA-PPKB) menggelar pelatihan khusus untuk mengantisipasi kekerasan terhadap anak di kabupaten Jembrana. Pelatihan yang menghadirkan enam narasumber. Salah satunya, Kepala Kejaksaan Jembrana, Triono Rahyudi, dibuka secara resmi oleh bupati I Nengah Tamba,  bertempat di aula Jimbarwana, Kamis (14/10/2021).

Data tahun 2020, di kabupaten Jembrana kekerasan kepada anak tercatat sebanyak 10 kasus, kini mengalami kenaikan. Pasalnya, sampai pada bulan September 2021, di kabupaten Jembrana tercatat  ada sebanyak13 kasus. Kasus-kasus itu meliputi, KDRT sebanyak 7 kasus, Kekerasan Seksual dan kriminal masing-masing sebanyak 3 kasus.

Didampingi kadis PPA-PPKB, Ni Kade Ari Sugianti, Bupati I Nengath Tamba disela-sela  membuka secara resmi pelatihan itu mengatakan, saat ini kekerasan kepada anak kerap terjadi, bahkan di kabupaten Jembrana sejak tahun 2020 sampai tahun 2021 ini justru kasus kekerasan di Jembrana  mengalami kenaikan.

“Tentu ini perlu kita sikapi dengan serius. Beberapa hari terakhir ini saya mendengar dan melihat di media, sorang anak mengalami kekerasan justru dilakukan oleh orang tuanya sendiri, bahkan kekerasan itu sampai menimbulkan korban jiwa terhadap anak itu sendiri. Kejadian itu sungguh sangat disayangkan dan sangat menyedihkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Ribuan Masyarakat Jembrana Ikuti Jalan Santai, Peringati Tiga Tahun Kepemimpinan Tamba-Ipat

Dihadapan peserta, bupati asal desa Kaliakah ini minta agar ke depan kader yang telah mengikuti pelatihan ini mampu memberikan perhatian dan juga sebagai influenser di masyarakat.

”Saya ingi tahu disini. Apakah ada dari peserta ini yang tidak sayang kepada anak? Kita tentu sayang kepada mereka itu. Namun demikian, kita bukan saja menyayangi anak kita sendiri melainkan anak-anak semuanya agar mereka terhindar dari korban kekerasan, termasuk anak-anak yang terlantar,” kata Bupati Tamba.

Sebagai seorang kader terlatih, bupti minta agar meningkatkan sosialisasi ke masyarakat sehingga kekerasan kepada anak, ke depan dapat di minimalisir.

”Peserta ini tentu mempunyai tugas yang mulia. Namun demikian, amanah ini tentu harus dilandasi dengan kerja keras, hati dan jiwa yang tulus. Dengan semangat yang kuat dilapangan, kekerasan terhadap tunas-tunas bangsa ini nantinya mereka akan terhindarkan dari kekerasan,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas PPA-PPKB, Ni Kade Ari Sugianti mengaku, kalau kasus kekerasan kepada anak selama 2(dua) tahun terakhir sejak 2020-2021 mengalami kenaikan.

”Tahun 2020 kasus kekerasan kepada anak sebanyak 10 kasus. Sementara sampai di bulan September tahun 2021 ini kekerasan kepada anak terdapat 13 kasus. Dari 13 kasus yang ada yakni, KDRT sebanyak tujuh kasus, kekerasan seksual dan kriminal masing-masing 3 kasus,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Tamba Mendem Pedagingan Karya Ngenteg Linggih Pura Khayangan Jhagat Luhur Berangbang Agung

Sugianti juga mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan ini akan berakhir Jumat (15/10/2021) besok. “Pelatihan akan dilaksanakan selama dua hari 14-15 Oktober. Untuk pesertanya terdiri dari para kader yang ada di setiap desa dan kelurahan di Jembrana. Selama dua hari pelatihan akan diisi materi dari para narasumber yakni, kepala Kejaksaan Negeri Negara Triono Nugroho, Polres Jembrana, Pengadilan Negeri Negara, ketua Tim P2KS serta narasumber dari pengelola PAUD Cemara Kasih,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News