Bimtek SPAB
40 Orang Ikuti Bimtek Fasilitator SPAB di Buleleng. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Sebanyak 40 orang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bimtek diselenggarakan di New Sunari Hotel Lovina Singaraja, Kamis (23/9/2021).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekda Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., mewakili Bupati Buleleng. Bimtek akan diselenggarakan selama 4 hari mulai dari 23 September sampai 25 September 2021.

Dalam pelaksanaan Bimtek, para peserta akan diberikan materi teori dan juga praktik. Bukan hanya itu, peserta juga akan diberikan simulasi pelaksanaan fasilitasi SPAB di Sekolah. Sehingga, setelah kegiatan Bimtek berakhir, peserta yang mengikuti Bimtek akan menjadi fasilitator yang bertugas untuk memberikan edukasi dan membangun kesiapsiagaan masyarakat secara signifikan pada satuan pendidikan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia Pelaksana Kastelia Medina, SE saat membacakan laporan. Dalam laporannya juha dikatakan, setelah Bimtek selesai, akan dilanjutkan implementasi di SMPN 8 dan SMPN 3 Banjar pada tanggal 27 September 2021.

Baca Juga :  Jumlah Formasi 3.871, Sekda Suyasa: Jangan Terpengaruh Oknum pada Rekrutmen P3K

“Diharapkan kegiatan ini bersifat interaktif, sharing, berbagi pengalaman dan diskusi aktif sehingga hasil Bimtek ini bisa memberikan tambahan wawasan bagi kita semua, karena kita semua merupakan pembelajar,” ungkapnya.

Sementara itu, sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan Sekda Buleleng, Drs. Gede Suyasa,M.Pd mengatakan, Melalui Pendidikan, diharapkan agar upaya pengurangan resiko bencana dapat mencapai sasaran yang lebih luas dan dapat dikenalkan secara lebih dini kepada seluruh peserta didik.

Ditemui usai membuka acara, Sekda Suyasa mengatakan, sangat mengapresiasi kegiata SPAB tersebut. Ia menambahkan, kegiatan ini dapat mendorong Sekolah untuk membentuk Tim SPAB. Menurutnya, SPAB sangat penting mengingat di Kabupaten Buleleng sering terjadi bencana.

“Dengan topografi Buleleng yang nyegara gunung, beberapa sekolah berpotensi terkena bencana sehingga warga sekolah harus mendapatkan edukasi, kemudian yang kedua ada juga bencana non alam seperti Covid-19, tentu penerapan prokes, skema, dan SOP itu juga harus dipahami oleh sekolah masing-masing,” Harapnya.

Peserta Bimtek diikuti oleh Instansi terkait yaitu, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Buleleng, Kanwil Kementerian Agama, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng, Dinas Pemadam Kebakaran, Kantor Pos Pencarian dan Pertologan Buleleng, Forum Pengurangan Resiko Bencana, Radio Nuansa Giri FM, PMI cabang Singaraja, Pramuka Kwarcab Kabupaten Buleleng, dan PHRI Kabupaten Buleleng.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News