Delta
Pentingnya Pelaksanaan Isoter dalam Mencegah Dampak Negatif dari Penularan Virus Varian Baru. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Sehubungan dengan masih tingginya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19, tingginya angka kematian karena Covid-19, ditambah masuknya Varian Delta dan masih banyaknya masyarakat Bali yang melaksanakan Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali, Ketut Suarjaya kembali menekankan kepada masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan Isolasi Terpusat (Isoter) dalam mencegah dampak negatif dari penyebaran Covid-19. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadiskes Bali, saat ditemui oleh awak media di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Jalan Melati, pada Rabu (25/8/2021).

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2024

Dalam kesempatannya tersebut, Ketut Suarjaya juga menjelaskan tentang enam langkah penting untuk menghindari penularan Covid-19 yang perlu diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya, dengan cara menggencarkan pelaksanaan Isoter untuk memudahkan pemantauan bagi para Tenaga Kesehatan (Nakes) terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif.

Selain itu, fasilitas yang disediakan oleh pemerintah di tempat-tempat Isoter jauh lebih memadai, sehingga masyarakat diminta untuk tidak lagi menjalani Isoman guna mencegah munculnya klaster baru di keluarga yang menjalani Isoman serta masyarakat sekitar tempat terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga :  OJK Provinsi Bali dan ICMI Orwil Bali Sinergi Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

“Bila ada anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19, agar seluruh keluarga segera melakukan testing menggunakan metode Rapid Test atau SWAB PCR. Masyarakat tidak boleh merasa takut mengikuti testing, mengingat hal tersebut akan sangat membahayakan dan beresiko menular jika terlambat melakukan testing. Bagi warga yang sudah terkonfirmasi positif dengan gejala-gejala tertentu, untuk segera menuju tempat Isoter dan kami sangat melarang keras jika masih ada masyarakat yang melakukan Isoman,” jelas Ketut Suarjaya.

Selanjutnya, untuk warga masyarakat yang sudah mengikuti pelaksanaan Vaksinasi tahap ke-1 dan 2, ke depannya diharapkan tetap selalu disiplin dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) 6M. Hal ini harus jadi kebiasaan masyarakat, guna menghindari dampak negatif dari penularan Virus Covid-19 Varian Delta.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Berikan Penghargaan Bagi Calon Pensiunan PNS

“Kepada seluruh komponen Krama Bali, agar ke depannya secara bersama-sama mengunggah kesadaran kolektif terhadap pencegahan penularan Covid-19 dan resiko negatif yang ditimbulkan dari pandemi ini,” tutupnya. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News