Mahasiswa UGM
Mahasiswa UGM Olah Limbah Pelepah Pisang Jadi Hidrogel Ramah Lingkungan. Sumber Foto : Istimewa

Sementara Talitha mengungkapkan pengembangan hidrogel dari limbah pelepah pisang ini diawali dari keprihatinan mereka terhadap limbah popok bayi yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Limbah popok bayi yang menunumpuk sulit untuk terurai sehingga mencemari lingkungan.

“Biasanya bayi memakai popok 3-4 buah per hari. Sementara tiap tahun di Indonesia ada 4,2-4,8 juta ibu hamil melahirkan bayi. Jadi bisa banyaknya dibayangkan limbah popok ini,” tuturnya.

Padahal bahan penyerap/Super Absorbent Polymer (SAP) yang terdapat dalam popok bayi yang berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air mengandung natrium akrilat yang berasal dari minyak bumi. Kandungan tersebut sulit untuk terurai oleh lingkungan. Tidak hanya itu, air/kotoran yang tersimpan dalam popok bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Pengembangan bahan penyerap berbasis selulosa melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta ini diharapkan dapat menjadi inisiator dalam pengembangan popok bayi ramah lingkungan. Dengan begitu, dapat membantu mengurai persoalan limbah popok bayi serta menciptakan lingkungan yang bersih.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News