Kemasan Makanan
Mahasiswa UGM Gagas Pengembangan Kemasan Makanan dari Rumput Laut. Sumber Foto : Istimewa

Ilham menjelaskan pemilihan rumput laut sebagai bahan kemasan karena didalamnya mengandung senyawa karagenan. Senyawa ini merupakan salah satu fikokoloid yang menunjukkan kemampuan pembentukan film yang sangat baik.

Dalam pembuatan bioplastik rumput laut ini menggunakan karagenan sebagai bahan utama. Lalu diberikan penambahan bahan pendukung yaitu gliserol, air dan beeswax. Berikuntnya, karagenan dicampur dengan air dan gliserol untuk dipanasakan lalu diberikan tambahan beswax. Setelah larut lalu disaring yang selanjutnya dicetak sebagai kemasan makanan. Terakhir dilakukan proses pengeringan sebelum siap digunakan.

Baca Juga :  Dukung Bali Maritime Tourism Hub, Pertamina-Pelindo Sepakat Jalin Kerja Sama

Arif menambahkan gagasan kemasan makanan dari rumput laut ini menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi persoalan sampah plastik, terutama pencemaran laut akibat sampah plastik termasuk styrofoam. Kemasan makanan dari rumput laut ini memiliki nilai aman bagi makanan dan lingkungan. Selain dapat terdegradasi di alam juga bisa menjadi pupuk organik bagi tanaman.

“Kalau styrofoam setelah dipakai  tidak punya nilai ekonomis, hanya menjadi limbah yang mencemari lingkungan dengan waktu urai yang sangat lama,” terangnya.

Ia mengatakan saat ini mereka terus melakukan pengembangan dan evaluasi guna mendapatkan formula terbaik agar diperoleh kemasan yang lebih layak pakai. Dengan begitu, diharapkan kedepan gagasan tersebut dapat diimplementasikan dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan lingkungan akibat penggunaan Styrofoam.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News