Penyair
Ny Putri Koster Hadiri Peluncuran Buku Blengbong 'Sajak Sajak Penyair Pos Budaya. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Blengbong secara naluriah dan kondisi alam merupakan suatu keadaan di tengah laut dengan suasana awan yang gelap, dengan tiupan angin kencang dan badai. Terdapat dua pilihan jika seseorang berada dalam kondisi seperti saat ini, akankah terus berlanjut ke dalam ataukah kembali ke tepi laut.

Jika pilihan terus maju, maka setelah badai selanjutnya akan muncul sekelompok ikan yang sedang mencari makan akibat pengaruh badai yang sebelumnya bertiup di atas laut.

Namun jika dari fenomena alam yang unik sekaligus puitik, dalam konteks kepenyairan, blengbong bisa mengacu pada kegelisahan batin sang penyair saat melahirkan karya-karya kreatifnya. Pergulatan pikiran dan perasaan bagaikan menghadapi blengbong yang pada akhirnya menyublim menjadi pencerahan.

Dalam konteks kawah candradimuka kesusastraan yang dibangun Umbu Landu Paranggi, blengbong adalah simbol dari pergulatan dan pergumulan kreatif, dari pos pawai hingga menembus pos budaya.

Baca Juga :  Sambut Hardiknas Tahun 2024, Ayu Kristi Arya Wibawa Buka Workshop Peningkatan Kompetansi Guru PAUD

Hal ini serupa dengan para seniman modern khususnya puisi yang dari zaman dahulunya hanya dianggap bahwa seni puisi adalah penghuni ruang sunyi. Namun berbeda dengan saat ini, seniman non-tradisi mendapat perhatian dari pemerintah, salah satunya disiapkannya pusat kebudayaan Bali, yang nantinya sebagai tempat untuk mengekspresikan kemampuan dalam berkesenian baik modern ataupun tradisional.

Hal ini dikatakan seniman multitalenta Ny Putri Suastini Koster saat acara peluncuran Buku Blengbong Sajak Sajak Penyair Pos Budaya, yang dirangkai dengan penutupan Pameran Bali Bangkit Jilid II, di Gedung Kriya Art Center, Denpasar, Selasa (25/5/2021).

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News