Sugihan Jawa
Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Perayaan Sugian dibagi jadi dua, yaitu Sugian Jawa dan Sugian Bali. Rahina suci Sugian Jawa dan Sugian Bali Masing-masing datang tiap 210 hari sekali.

Sugian Jawa merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan. Dirayakan enam hari sebelum Galungan tepatnya pada Kamis (Wraspati) Wage wuku Sungsang. Sugian Jawa berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Sugi dan Jaba. Sugi (masugi) artinya bersih atau pembersihan diri, sedangkan Jaba artinya luar atau makrokosmos.

Sehingga Sugian Jawa berarti pembersihan alam semesta atau makrokosmos atau bhuana agung. Dengan cara terlebih dahulu kita membersihkan bhuwana agung (alam semesta) dan bhuwana alit (diri kita sendiri), sebagai langkah persiapan untuk memasuki putaran waktu rangkaian hari suci Galungan dan Kuningan yang sakral. Makna Sugian ini adalah hari penyucian bhuwana agung yang disimbolkan dengan melakukan pemujaan di tempat-tempat suci dan perumahan. Penyucian dimaksud dilakukan secara sekala dan niskala.

Sugian Jawa berasal dari akar kata Sugi yang berarti membersihkan dan Jaba yang berarti luar. Arti dari Sugian Jawa (Sugian Jaba) adalah pembersihan bhuwana agung atau alam semesta, baik secara sekala maupun secara niskala.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bali Buka Penukaran Uang Rupiah di Daerah Wisata Pantai Kuta Kabupaten Badung Bersama Bendesa Adat

Sugian Jawa adalah sebuah upaya spiritual untuk menyucikan bhuwana agung (makrokosmos) atau alam semesta. Secara sekala dengan membersihkan alam lingkungan, baik rumah tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya, sanggah, merajan, pura, dsb-nya, serta peralatan dan perlengkapan upacara di masing-masing tempat suci. Sedangkan secara niskala dengan upacara menghaturkan banten-banten sugian, memohon penyucian niskala kepada para Ista Dewata.

Dalam Lontar Sundarigama juga disebutkan Kamis Wage Sungsang disebut dengan parerebon atau yang lebih dikenal dengan Sugian Jawa. Dinamakan Sugian Jawa karena merupakan hari suci bagi para Bhatara untuk melakukan rerebu di sanggah dan parahyangan, yang disertai pangraratan dan pembersihan untuk Bhatara dengan kembang wangi.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Upacara Melaspas dan Pujawali di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kesiman

Sehingga dengan melakukan pembersihan Bhuana Agung pada Sugian Jawa dan pembersihan Bhuana Alit pada Sugian Bali akan mampu lebih menjauhkan kita dari godaan para Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia yang akan dapat merugikan diri kita. Sehingga pada Hari Galungan dan Kuningan nanti kita akan lebih mampu memahami akan arti kemenangan dharma melawan adharma. (Anak Agung Sri Anggreni, S.Pd.H, Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Mengwi, Badung)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News