Kapal Selam
KRI Nanggala 402 Hilang Kontak Saat Latihan. Sumber Foto : Istimewa

Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa telah terdapat temuan tumpahan minyak dan bau solar dibeberapa lokasi yang berbeda, temuan tersebut terlihat secara visual oleh Helly Panther HS-4211 pada posisi 07o 49’ 74” LS, 114o 50’ 78” BT pada radius 150 m, KAL Bawean (lokasi tidak tercatat), KRI REM 331 posisi 07o 51’ 92” LS, 114o 51’ 77” BT, area seluas 150 m2. “Namun dari temuan tersebut belum dapat disimpulkan sebagai bahan bakar kapal selam,” ucapnya.

“Disamping laporan temuan minyak, KRI REM 331 juga melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2.5 knots. Kontak tersebut kemudian hilang, sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai Kapal Selam,” jelas Kapuspen TNI.

Baca Juga :  Honda AT Family Day Penuhi Impian Konsumen Pencinta Matic

Selain itu bantuan dari pihak ketiga yang akan datang yaitu Singapura, berupa Kapal Swift Rescue. Kapal ini adalah kapal penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air/sub rescuer. Swift Rescue diperkirakan tiba di lokasi pada tanggal 24 April. Malaysia dengan Kapal Rescue Mega Bakti, akan tiba tanggal 26 April 2021. Kemudian KNKT akan membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT, Basarnas dan P3GL (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan) dengan menggunakan kapal Basarnas.

Adapun Daftar Posko TNI AL bertempat di Crisis Center di Mako Koarmada II Surabaya dan Lanal Banyuwangi, dimana Lanal Banyuwangi mendirikan 3 posko berlokasi di Pelabuhan Tanjung Wangi, Bandara Belimbing Sari dan Mako Lanal Banyuwangi. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News