Leluhur
Putri Koster Ajak Perajin Jaga Kualitas dan Warisan Leluhur. Sumber Foto : Istimewa

“Itu seperti mencederai warisan leluhur kita. Jadi saya mengajak para perajin jangan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati produk seperti itu,” ajaknya seraya menjelaskan menjadi tugas bersama untuk membangkitkan kembali produk lokal kebanggaan masyarakat Bali.

Ny. Putri Koster juga menyebut rencana Gubernur Bali yang akan membuat pusat kebudayaan. “Saya sudah meminta agar menyediakan tempat pameran bertaraf internasional, sehingga para perajin kita bisa menjadi tuan rumah di sana. Jika Jakarta mempunyai JCC, maka kelak Bali akan punya JCC,” katanya disambut dengan tepuk tangan oleh semua peserta.

Baca Juga :  SMP Sapta Andika Denpasar Buka Pendaftaran Peserta Didik Baru dengan Semangat Inovasi Digital

Pada kesempatan ini, ia juga mengajak para perajin untuk merambah teknologi digital dalam memasarkan produknya. Karena, hal tersebut bisa menambah pangsa pasar dan tentu saja bisa meningkatkan pendapatan. “Kita sudah punya Bali Mall, marketplace khusus untuk para perajin kita.  Ayo kita pergunakan hal tersebut sebaik-baiknya,” ajaknya.

Selain itu, Ny. Putri Koster juga menggugah rasa kebersamaan para perajin, dengan meminta mereka menginformasikan seputar pameran. “Mari jaga kebersamaan kita, jika ada informasi seputar pameran infokan ke teman-teman yang lain. Karena bagaimanapun jika kita maju bersama, maka kesejahteraan rakyat Bali akan tercapai,” tandasnya.

Baca Juga :  Melalui Dharma Santhi Nyepi Tahun Saka 1946, Sekda Dewa Made Indra Ajak Industri Jasa Keuangan Tingkatkan Soliditas

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provimsi Bali Ida Ayu Kalpika melaporkan,  pameran yang akan berlangsung selama 27 April–6 Juni 2021 bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali selama masa pandemi Covid-19. Yakni dengan meningkatkan kreativitas IKM, membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal.

Pameran yang akan diikuti oleh 90 IKM ini  akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. “Selain membatasi jumlah peserta dan penunggu pameran, semua peserta juga diwajibkan memakai masker, tidak berkerumun, mengukur suhu setiap hari dengan alat yang disediakan panitia serta mengikuti rapid test dan Swab,” jelasnya.

Baca Juga :  Akhiri Masa Tugas di Bali, Konjen Jepang Terkesan dengan Arak dan Sambal Matah

Senada dengan Ny. Putri Koster, ia pun menjelaskan kali ini para peserta dilarang menjual produk tiruan seperti songket bordiran dan alpaca.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News