Buka
Sumber Foto : Istimewa

Belajar dari dampak pandemi ini, pemerintah, lanjut Menko Luhut membuat kebijakan untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan. “Kita siapkan kebijakan jangka pendek dan jangan menengah untuk mengembangkan ekonomi Bali dari sektor Industri Kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan,” imbuh Menko Luhut.

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, dia mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang investasi dari negara-negara sahabat.

Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa pemerintah juga akan mulai mengkaji pemberlakuan visa 5 tahun bagi warga asing. “Setelah kita melakukan kajian, kita akan memberlakukan kebijakan ini dalam waktu dekat supaya dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata misalnya dengan adanya work from Bali,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo mengatakan bahwa Bank Indonesia BI melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik pada tahun 2021. “Hal ini kami lihat karena vaksinasi yang telah dan sedang kita lakukan karena negara dengan vaksisnasi akan lebih cepat pulih ekonominya,” katanya. Deputi

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Dodi memperkirakan bahwa dengan strategi vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dalam kuartal pertama tahun 2022 akan terbentuk imunitas kelompok.  “BI berkomitmen untuk membantu mempromosikan investasi, perdagangan dan sektor pariwisata,” sambungnya.

Menyambung pernyataan Menko Luhut, Gubernur Bali Wayan Koster sebagai tuan rumah acara meminta dukungan pemerintah pusat agar program vaksinasi terus dilanjutkan. “Kami berharap pada Bulan Juli 2021 ada 2,5 hingga juta dari 4,5 juta penduduk Bali selesai divaksin agar pada bulan tersebut kami sudah dapat menerima kunjungan wisman,” pintanya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News