“Dalam menggelar Upacara Yadnya hendaknya masyarakat ‘ikut ngrastitiyang jagat’ supaya alam semesta beserta isinya memperoleh keselamatan, kedamaian dan keharmonisan agar segilik seguluk dan sebayantaka. Serta di tengah pandemi Covid-19 ini masyarakat tetap taat melaksanakan prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan mari kita berdoa semoga Covid-19 ini cepet berlalu,” imbuhnya.
Sementara itu Bendesa Adat Semanik I Gst Lanang Umbara mengucapakan banyak terimakasih kepada Wakil Bupati Badung yang sudah hadir di tengah- tengah masyarakat Semanik serangkaian Upacara Melaspas dan Mendem pedagIngan Bale Kulkul Desa Adat Semanik, Disampaikan pembangunan bale banjar ini perencanaannya dari tahun 2017 melalui APBDes Desa Pelaga senilai Rp2,6 M, Pembanguna Pura Melanting tahun 2018 Rp480.000.000 juta dan untuk pembangunan tembok penyengker bale banjar bantuan dari pusat sebesar Rp150 juta yang difasilitasi oleh anggota DPRI dapil Bali IGN Kesuma Kelakan melalui Forum Keserasian Sosial.
“Pembangunan Bale Kulkul yang dipelaspas sekarang adalah swadaya masyarakat Semanik dengan anggaran Rp150 juta dan Pewaregan Rp60 juta,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan perencanaan masyarakat Semanik untuk bulan Agustus adalah melaksanakan upacara Ngerit/ Ngaben Masal yang merupakan Sima Dresta dari Desa Adat Semanik dimana dalam pelaksanaannya ngaben dan nyekah bersama dan tidak boleh sendiri- sendiri. Disamping itu juga tidak boleh membakar mayat tapi harus dikubur setelah itu dalam waktu 3 sampai 5 tahun sekali baru bisa dilaksanakan Naben Ngerit Masal.
“Adapun perencanaan lainnya masyarakat Semanik yaitu Ngodak Tapakan jika tidak ada halangan akhir tahun ini dan juga perbaikan Pelinggih- Pelinggih seperti Pura Banua, Pura Beji serta tembok penyengkernya dan Pura Peninjauan, karena masyarakat Desa Adat Semanik tahun 2022 akan melaksanakan Upacara Ngusaba Desa dan Ngusabe Nini,” pungkasnya.(humas-bdg/bpn)