Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

Dalam acara yang juga dihadiri oleh plt Perbekel Kutuh Wayan Badra itu, Kadis Suardana berharap agar kelompok KWT Mertha Nadi dapat mengikuti pelatihan tersebut dengan baik dan sampai selesai. Sehingga apa yang diberikan tersebut nantinya dapat dipergunakan secara maksimal, sebaik mungkin dan bermanfaat dalam meningkatkan produksi, kemampuan dan keterampilan ibu-ibu KWT. Kedepan pihaknya mengaku akan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja serta dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, terkait pengolahan dan pemasaran produk yang dihasilkan tersebut.

Baca Juga :  Dukung Penyelenggaraan WWF Ke-10, Pemprov Bali Akan Gelar Upacara Segara Kerthi

“Kami harap pandemi Covid-19 ini cepat selesai, agar sektor pariwisata kembali pulih. Dengan demikian kami harap sektor olahan rumput laut ini paling tidak bisa dijual belikan dulu di kawasan Pantai Pandawa,” harapnya.

Sementara itu Kepala Program Kerekayasaan TTG Pengolahan Rumput Laut di Bali, Ir. M. Jusuf Djafar, MM menerangkan, kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan Rumput Laut pada Masyarakat Pesisir Peduli Tsunami di Bali merupakan rangkaian kegiatan kerjasama Pusat Teknologi Agroindustri BPPT dengan Dinas Perikanan Kabupaten Badung yang termasuk dalam Program Unggulan Nasional (Flagship) Ina-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Yaitu suatu sistem yang memberikan peringatan dini setelah terjadi gempa bumi dan berpotensi membangkitkan tsunami.

Sistem deteksi yang dikembangkan BPPT meliputi Buoy, Cable Base Tsunami (CBT), dan Tsunami Tomografi dengan stasiun penerima data secara terintegrasi. BPPT akan memasang Ina-TEWS di empat titik yang berpotensi gempa dan tsunami, yakni Selatan Kuta, Kabupaten Badung – Bali, Selatan Malang, Jawa Timur, Selatan Cilacap, Jawa Tengah dan Selat Sunda.

Baca Juga :  Yongki Perdana Luncurkan Dua Varian Parfume dengan Harga Terjangkau

Melalui pelatihan teknologi tepat guna dari PTA-BPPT diharapkan hal itu dapat memberikan bekal usaha ekonomi bagi petani, dan UMKM pengolah rumput laut di kabupaten Badung. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini yang tentunya membuat kondisi perekonomian masyarakat menjadi labil.

“Kami harap program ini dapat membantu masyarakat untuk menggeliatkan kembali sektor perekonomiannya,” ujarnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News