Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA –  Kehadiran Ojek Online (OJOL) selalu menarik perhatian. Perannya mampu menjadi solusi moda transportasi alternatif untuk mengurai kemacetan.

Selain itu, Ojol mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia. Kurang lebih, sampai saat ini, ada sekitar 2 sampai 2,5 juta driver ojek online. Sebuah jumlah yang sangat fantastis.

Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) membuktikan bahwa OJOL menyumbangkan 9,9 triliun rupiah terhadap perekonomian nasional.

Hadirnya OJOL pun mulai mengubah cara orang melakukan promo. Terutama bagi para pelaku periklanan digital terprogram. Tengok saja tren belakangan ini, di belakang kemudi OJOL sering tampak papan display atau neon box dengan materi iklan tertentu. Malahan belakangan ini ada gambar dan video bergerak yang diputar menggunakan LCD mini yang dipasang di belakang kemudi. Seolah memindahkan iklan billboard dan LCD berukuran besar pada skala kecil.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali Terjaga dan Tumbuh Positif

Peluang tersebut disambut baik oleh CEO NomadicAds, Ricky Ngani. Pemain baru di Digital Out of Home (DOOH) dan Out of Home (OOH) ini melihat peluang pasar dari meningkatnya OJOL.

NomadicAds mengklaim sebagai pemain Out of Home (OOH) dengan LCD di kendaraan bermotor roda dua pertama dan satu-satunya yang punya hak paten di Indonesia.

“NomadicAds adalah perusahaan pertama dan satu-satunya yang punya hak paten di Indonesia berdasarkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Dirjen Kekayaan Intelektual, dengan nomor patent IDS000002059 untuk perangkat gambar bergerak di kendaraan bermotor roda dua. Jadi kami satu-satunya yang memiliki hak paten,” tandasnya.

Perusahaan media iklan berbasis video pada kendaraan motor roda dua pertama di Indonesia ini melakukan terobosan cerdas dengan memaksimalkan peran driver OJOL sebagai mitra strategis.

Baca Juga :  Grup Astra Bali Gelar Buka Puasa Bersama Awak Media, Jalin Silaturahmi Menjelang Lebaran

“Inilah yang kami bidik untuk memigrasikan iklan video tersebut pada kendaraan roda dua dengan pengendara ojek online sebagai mitra strategis. Karena peluangnya sangat besar. Apalagi jika kita melihat data dari Statista.com yang menyebutkan pengeluaran iklan di segmen Iklan Video berjumlah US$ 213 juta pada tahun 2019. Pengeluaran iklan tersebut diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan, menghasilkan volume pasar sebesar US$ 282 juta pada tahun 2023,” papar Ricky.

Menurut Ricky, NomadicAds memiliki keunggulan dibanding dengan system lainnya. Diantaranya periklanan tersebut dapat berinteraksi secara digital untuk menghasilkan user experience yang unik dan engaging, sehingga meningkatkan brand awareness serta interest atas produk atau jasa perusahaan.

“Kelebihan NomadicAds dapat meningkatkan jangkauan dan penetrasi iklan. Dapat di-customize sesuai kebutuhan campaign, baik lokasi maupun jam tayang, serta User Experience yang unik,” papar Ricky.

Baca Juga :  Maknai Kebaikan Ramadan, Ribuan Mitra Pengemudi Shopee se-Indonesia Berbagi Takjil

Menurutnya dashboard yang dipasang dimitra OJOL tersebut sudah dilengkapi dengan system real time monitoring untuk keperluan report terhadap pengiklan. Ricky juga menambahkan bahwa sistemnya berbasis digital, dilengkapi laporan yang transparan, mencakup waktu, jam, dan lokasi tayang yang akurat. Dalam hal ini lanjutnya, NomadicAds mengedepankan inovasi, teknologi, dan kualitas yang prima.

Perangkat bergerak NomadicAds terbuat dari LCD dengan ukuran 21,5 inch Frame: 38 cm (lebar) x 64 cm (tinggi) x 7 cm (tebal). Dalam operasionalnya perangkat ini dilengkapi dengan GPS HardwareTracking untuk memudahkan pelacakan posisi fleet dan pengkinian data. ApplicationTracking Server terus memantau kendaraan iklan berjalan ke mana saja.

“Sistem dan perangkat kami sangat canggih. Teknologi kami memungkinkan melakukan monitoring secara online untuk memonitor iklan dengan mudah,” ungkap Ricky.(ysf/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News