Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Udayana, Yayasan BAWA (Bali Animal Welfare Association) dan Komunitas Dharma Sanur kembali melakukan vaksinasi, sterilisasi dan kastrasi gratis terhadap anjing dan kucing, di Pasar Sindu Sanur pada Jumat (31/8/2018).

Sterilisasi adalah mengangkat organ reproduksi anjing betina (atau disebut juga kastrasi pada pengangkatan testikel anjing jantan).  Kegiatan yang digelar sejak pagi disambut antusias warga yang berbondong-bondong membawa anjing dan kucingnya datang langsung ke Pasar Sindu.

Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra bersama Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Dayu Martini mengatakan, kegiatan vaksinasi rabies gratis ini merupakan kegiatan rutin yang di adakan setiap tahunnya. Namun kali ini kegiatan vaksinasi rabies ini ditambah dengan sterilisasi dan kastrasi yang dikhususkan pada Hewan Penular Rabies (HPR) lokal yakni anjing.

Kata Ambara , di Denpasar saat ini populasi anjing lokal lebih banyak dibandingkan anjing RAS, dimana terdata tahun 2017 estimasi populasi anjing mencapai angka 96.791 ekor. Dari data populasi anjing tersebut, sebanyak 54.894 ekor telah di vaksinasi di dalam rumah maupun di luar rumah. Untuk itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengkhususkan sterilisasi dan kastrasi pada anjing, sebab dari angka tersebut banyak yang merupakan anjing liar.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Terus Galakkan Beragam Inovasi Jaga Stabilitas Inflasi Berkelanjutan

“Dengan banyaknya populasi tersebut makanya kami mengadakan sterilisasi dan kastrasi gratis untuk mengendalikan populasi hewan tersebut, karena banyak masyarakat yang masih membuang anjing maupun kucing di jalanan, terutama lokal. Diharapkan masyarakat sadar diri dan tidak lagi membuang anjing maupun kucing lokal ke jalanan lagi, jika ada yang membuang maupun menemukan anak anjing dan kucing liar di wilayah Denpasar tolong bisa langsung dilaporkan ke kami di Dinas Pertanian Kota Denpasar, kami akan menindak lanjutinya,” ungkapnya.

Tim Koordinator Komunitas Dharma Sanur, Drh. Made Indrayadnya Suarayana, melalui program Dharma Sanur yang merupakan pilot project bagaimana cara pengendalian rabies berbasis Desa. Pihaknya mengaku telah melaksanakan sensus ke rumah-rumah untuk mencari permasalahan yang dialami masyarakat tentang hewan peliharaan dan mencari solusi bersama. Melalui kegiatan ini tentunya kami berharap dapat menekan populasi anjing liar serta dapat memberikan edukasi tentang merawat anjing dengan baik. “Setelah kami mencari informasi ke masyarakat, kami mengadakan kegiatan ini agar masyarakat paham dan mengerti cara merawat anjing. Tentunya melalui sterilisasi  ini juga kami upayakan agar masyarakat tidak membuang anak anjing ke jalan yang nantinya bisa menganggu kenyamanan masyarakat karena anjingnya tidak terurus,”harapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Tinjau Korban Kebakaran di Kawasan Jalan Turi, Kelurahan Kesiman

Sementara salah satu warga AA. Mutiara, yang mensterilkan anjing peliharaanya mengaku sangat terbantu dengan adanya vaksinasi dan sterilisasi tersebut. Karena biaya untuk sterilisasi hewan peliharaan saat ini cukup mahal. “Saya melakukan sterilisasi ini untuk menjaga anjing saya tetap sehat dan tentunya dapat menekan populasi. Dan saya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tidak membuang anjing lagi ke jalanan terutama anjing lokal, jika tidak mau memiliki memelihara anak-anak anjing lebih baik anjingnya disterilkan dari pada dibuang ke jalanan,” ujarnya. (eka/humas-dps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News