Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Hanya berjarak satu pekan dari putaran pembuka, ajang balap World Supersport 300 (WSSP300) langsung menggelar putaran kedua di Sirkuit Assen, Belanda pada 20-22 April 2018. Namun bagi Ali Adriansyah Rusmiputro, ini adalah balapan ketiga dalam tiga pekan terakhir.

Pada awal April silam, pebalap kelahiran 1993 itu menjalani balapan di CEV Supersport 300. Sepekan kemudian ia turun di Sirkuit Motorland, Aragon (16 April 2018) dalam ajang WSSP300. Dan pekan ini ia harus terbang ke Negeri Kincir Angin, menyambangi Sirkuit Assen untuk kembali mengikuti WSSP300.

Padatnya jadwal balap sudah dipahami dan diantisipasi Ali Adriansyah maupun manajemen yang memayunginya yaitu Mahkota Rusmindo International. Oleh sebab itu, mereka menjalankan berbagai program sebelum musim balap berjalan.

Ali Adriansyah sendiri tetap bersemangat, bahkan semakin termotivasi dan fokus dalam mencari hasil terbaik. Menghadapi Assen, pebalap Yamaha MS Racing bernomor 12 itu mengaku siap.

Baca Juga :  Porsenijar Badung 2024 Resmi Ditutup, Disdikpora Siapkan Atlet untuk Porjar Bali

“Saya datang ke Assen dengan tekad untuk melakukan yang terbaik,” ucap Ali Adriansyah. Meski tak punya waktu panjang untuk berlatih, tidak membuat persiapannya terganggu. “Yang penting kita tetap fokus dan enjoy,” imbuhnya.

Sirkuit  yang bernama lengkap TT Circuit Assen itu merupakan sirkuit yang telah menjadi salah satu ikon di balap motor. Terletak di bagian timur laut Belanda, sirkuit ini telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan balap motor dunia, seperti Dutch TT, MotoGP dan WSBK.

Tantangan yang dihadirkan oleh Assen memang menarik. Panjangnya yang 4,545km dihiasi oleh 12 tikungan ke kanan dan 6 tikungan ke kiri, kombinasi antara slow cornermaupun fast corner. Inilah sirkuit yang menurut banyak kalangan sangat teknikal. Kondisi sepeda motor dan skill pebalap benar-benar diuji.

Dengan kondisi yang seperti itu, menurut Ali Adriansyah, kunci menaklukkan Sirkuit Assen adalah settingan motor yang tepat dan tetap fokus pada racing line. Pasalnya untuk mendapatkan ritme yang baik di Assen, seorang pebalap harus benar-benar disiplin terhadap titik pengereman maupun titik masuk pada sebuah tikungan. Satu kesalahan pada satu tikungan akan merembet pada tikungan berikutnya, yang ujung-ujungnya membuat catatan waktu menjadi buruk.

Tidak hanya dari sirkuit, tantangan juga muncul dari pebalap yang berlaga. Sejak musim perdananya pada tahun 2017 silam, persaingan WSSP300 sudah terlihat keras. Tahun lalu Ali Adriansyah sendiri mengalami langsung kerasnya kondisi tersebut. Di lap terakhir ia terjatuh akibat dijepit dua pesaingnya. Jika tidak ada insiden tersebut bukan mustahil ia finish dengan poin.

Baca Juga :  Hari Ini AHASS Siaga Plus di Negara Siap Layani Pemudik

Pada balapan kali ini, persaingan diprediksi akan semakin keras terutama antar sesama pebalap Yamaha. Menurut Ali Adriansyah, rider Kawasaki dan KTM memiliki keunggulan dibanding Yamaha, mengingat kubikasi mesin kedua sepeda motor itu jauh lebih besar.

Senada dengan pebalap Yamaha lainnya, Ali Adriansyah sendiri berharap Dorna dapat mengeluarkan keputusan yang dapat menguntungkan semua pihak mengenai perbedaan spesifikasi tunggangan tersebut. Jika tidak, apa yang terjadi di Aragon akan terulang di Assen.

“Semoga perubahan yang dilakukan Dorna dapat menguntungkan semua pihak,” pungkas Ali Adriansyah. (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News