Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMP PGRI 2 Denpasar yang masih menyelenggarakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) berjalan tertib dan memenuhi prosedur operasional standar (POS) UN berintegritas. Yang istimewa, setiap pelaksanaan UN, sekolah ini selalu dikunjungi pejabat pusat.

Pelaksanaan UN pada hari pertama, Senin (23/4/2018) tadi pagi, dipantau khusus anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Dr. Nanang Arif Guntoro, M.Si. Saat itu, Nanang Arif Guntoro didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Drs. AA Gede Wiratama, M.Ag., yang diterima langsung Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Dr. Gede Wenten Aryasuda, M.Pd.

Setelah meninjau pelaksanaan UN dari luar ruangan ujian dan kinerja pengawas, Nanang Arif Guntoro mengaku puas pelaksanaan UN di SMP PGRI 2 Denpasar berjalan berintegritas. Dia mengatakan, apa yang dilakukan jajaran SMP PGRI 2 Denpasar sudah baik, tidak ada ruangan yang ditutupi gorden, pengawas tidak ada yang ngobrol, baca koran dan memainkan HP. Sementara siswa mengerjakan UN dengan tertib dan bekerja mandiri. Hal ini penting ditekankan karena UN hanya untuk maping keberhasilan belajar siswa, bukan penentu kelulusan.

Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Gede Wenten Aryasuda mengatakan, sebanyak 580 siswanya mengikuti UN dengan tingkat kehadiran 100 persen. Untuk UN tahun ini, dia menyiapkan 29 ruangan dengan pengawas berasal dari sekolah yang tergabung dalam sub rayon 3 meliputi, pengawas dari SMPN 3 Denpasar, SMP Saraswati, SMP Pertiwi Dewata, SMP Albana dan Tawakal.

Baca Juga :  Queen Athena Rilis Film “Putaran Ketiga”, Angkat Kisah dari Arwah yang Ditemuinya

Wenten Aryasuda mengaku semua siswanya sudah siap mental dan materi menghadapi UN. Program minggu intensif diberikan bagi siswa untuk menghadapi UN. Mereka juga dibina lewat klub akademis sesuai bidangnya.

Kepada Nanang Arif Guntoro, dia juga menegaskan bahwa ke depan sekolahnya siap menyelenggarakan UNBK, namun saat ini masih terkendala pada sarana prasarana komputer. Wenten Aryasuda yang juga Ketua Provinsi PGRI Bali ini juga mengusulkan agar pelajaran TIK pada Kurikulum 2013 diselenggarakan lagi.

Mengingat, pelajaran TIK dipandang masih sangat penting, disamping pihak sekolah bisa menyediakan sarana untuk mendukung pelajaran TIK. Dengan demikian, komputer yang disediakan pihak sekolah bisa bermanfaat setiap hari untuk PBM, tidak hanya dimanfaatkan saat UN saja.

Wenten Aryasuda juga menyampaikan, SMP PGRI 2 Denpasar memiliki sejumlah trandmark yang mengangkat potensi akademis dan non akademis siswa. Di antaranya, Grisda Computer Copetition (GCC), Gebyar Budaya, Grisda Arta Competition, dan Grisda Nawa Natya. Melalui lomba-lomba yang digelar itu, SMP PGRI 2 Denpasar ikut memperkuat ajeg Bali dan pengembangan pendidikan teknologi serta memperkuat karakter siswa.

Setiap event yang digelar SMP PGRI 2 Denpasar, selain sebagai implementasi visi SMP PGRI 2 Denpasar serta membentuk siswa berbudaya dan berkaraker. Di samping itu, memperkenalkan keberadaan sekolah pada masyarakat sebagai bagian dari promosi sekolah.  (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News