Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Peran orang tua dalam memberikan pendidikan keselamatan berlalu lintas pada anak perlu ditingkatkan untuk mengurangi angka kecelakaan anak di jalan raya.

“Orang tua perlu membiasakan anak untuk memperhatikan keselamatan di jalan raya untuk  mencegah kecelakaan,” kata Kepala Institut Pelatihan Pendidikan untuk Keselamatan Gachon University, Prof. Huh Eok, dalam pelatihan Keselamatan Lalu Lintas Anak, Jum’at (22/12/2017) di University Club (UC) UGM).

Dihadapan puluhan peserta pelatihan yang meliputi ibu-ibu dan guru TK serta SD di Kota Yogyakarta Huh Eok memaparkan pengalaman Korea dalam pengurangan angka kecelakaan lalulintas pada anak. Selain edukasi oleh orang tua dan guru pada anak tentang keselamatan di jalan raya, juga dilakukan pelatihan pada guru terkait keselamatan jalan di sekolah.

Disamping itu, Huh Eok menyampaikan pemerintah juga menyediakan fasilitas seperti membentuk zona sekolah dengan radius 300 meter dari TK dan SD, pembangunan trotoar dan polisi tidur, serta memberikan tanda penyeberangan jalan.

Baca Juga :  WINGS Food Sediakan Pondok Rehat di Jalur Mudik, Pemudik Wajib Tahu

Tidak hanya itu, upaya menekan angka kecelakaan pada anak juga dituangkan dalam aturan dan kebijakan. Beberapa diantaranya, anak-anak wajib mendapatkan pelajaran keselamatan lalu lintas, car seat untuk anak harus disediakan bagik di mobil maupun sepeda motor, dan pembatasan kecepatan di zona sekolah 30 km/jam.

“Melalui kebijakan-kebijakan ini angka kecelakaan di Korea bisa turun hingga 90 persen,” ungkapnya.

Data Kepolisian Korea menunjukkan adanya penurunan secara signifikan angka kecelakaan anak. Pada tahun 1990 tercatat sebanyak 1.500 anak meninggal karena kecelakaan dan angka tersebut menurun pada 2016 menjadi 70 anak.

Lewat pelatihan ini Huh Eok berharap bisa meningkatkan peran orang tua dan guru dalam menekan kecelakaan berlaulintas pada anak. Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara UGM dan Gachon University dalam pengurangan angka kecelakaan lalulintas pada anak. Kerja sama dilakukan selama tiga tahun mulai 2017 hingga 2019 mendatang didukung oleh KOICA, Samsung Electronics dan POLDA DIY.

“Harapannya lewat edukasi dan beberapa program yang kita jalankan bisa menekan angka kecelakaan pada anak di Yogyakarta,” ucapnya.

Selain melakukan pelatihan keselamatan lalu lintas, juga dilaksanakan pembagian 2.000 helm bagi anak-anak di Yogyakarta, penyebaran bahan ajar keselamatan lalu lintas, serta riset terhadap fasilitas lalu lintas bagi anak.

Baca Juga :  Penerimaan Pajak Usaha Ekonomi Digital Tembus Rp23,04 Triliun, Kripto Sumbang Rp580,2 Miliar

Pakar kemanan transportasi UGM, Prof. Sigit Priyanto mengatakan bahwa perilaku berkendaran yang tidak memperhatikan keselamatan menjadikan kerentanan kecelakaan anak semakin meningkat. Misalnya saja tidak menggunakan helm, pengaman bagi anak, dan pelindung lainnya sebelum melakukan perjalanan.

“Orang tua harus mengajarkan pada anak akan pentingnya menggunakan helm, jaket, dan alat pelindung lainnya sebelum berkendara,” katanya.

Sigit menambahkan orang tua juga harus aktif dalam mengajarkan dan mengawasi penggunaan roda dua pada anak.

“Pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, menegakkan aturan, dan menyediakan sarana prasarana yang baik,” imbuhnya. (ika/humas-ugm/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News