Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Bali. Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd., meninggal dunia di Yogyakarta, Selasa (7/11/2017) dini hari sekitar pukul 02.00.

Purnajaya menghembuskan nafas terakhir lantaran terkena serangan jantung. Almarhum yang selalu tampil kalem ini berada di Yogyakarta serangkaian kunjungan kerja bersama rombongan MKKS SMA Kota Denpasar ke SMA Taruna Nusantara Magelang, dari 4-6 Nopember 2017.

Ketua MKKS SMA Kota Denpasar, Drs. I Ketut Suyastra, M.Pd., memastikan bahwa almarhum meninggal karena sakit jantung setelah sebelumnya menderita sesak nafas. Hal itu didasarkan atas keterangan dokter yang merawatnya.

Suyastra mengatakan, Purnajaya bersama rombongan MKKS SMA Kota Denpasar, berangkat Sabtu (4/11)  lalu untuk melakukan kunjungan kerja atau kunker ke SMA Taruna Nusantara Magelang. Rencananya dari Yogyakarta rombongan akan berangkat ke Magelang.

Baca Juga :  Pastikan Keamanan Wilayah, Kelurahan Peguyangan Gelar Pendataan Duktang dan Sambangi Rumah Penduduk yang Mudik

Saat tiba di Yogyakarta Sabtu malam, almarhum Purnajaya mengeluh sesak nafas. Almarhum diajak berobat ke klinik kemudian dirujuk ke RS Sardjito. Saat itu menurut dokter, Purnajaya mengalami gangguan jantung. Minggu (5/11), kata Suyastra, istri bersama anak dan adik kandungnya tiba di Yogyakarta. Sementara Senin (6/11), kunker MKKS tetap jalan ke Magelang dan malamnya rombongan sudah kembali ke Bali.

Sedangkan Suyastra bersama keluarga almarhum tetap menunggu almarhum menjalani perawatan. Selasa dini hari almarhum dinyatakan meninggal dunia. ‘’Kontak terakhir Senin sore lalu, infonya menunggu stabil. Pada Selasa (7/11) pada pukul 02.00 wita dini hari Pak Purnajaya dikabarkan meninggal dunia,’’ kata Ketut Suyastra, sembari mengaku sangat kaget mendengar kabar berpulangnya Kasek Purnajaya.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali Terjaga dan Tumbuh Positif

Keempat anaknya I Wayan Astawa Purnajaya, Kadek Astini Purnajaya, Komang Devi Methili Purnjaya dan Ketut Maha Bhaskara Purnjaya, merasa terkejut kehilangan bapak yang baik, penuh disiplin dan suka bekerja keras secara mendadak. Untuk itu mereka minta maaf segala kesalahan bapaknya kepada rekan dan sahabat bapaknya selama hidup.

Jenazah almarhum diberangkatkan dari Yogyakarta, Selasa (7/11) sore dengan pesawat GA 252 dan dijadwalkan tiba sekitar pukul 18.40 wita. Jenasah akan dititipkan di kamar jenasah RSUP Sanglah sebelum diaben. Menurut rencana almarhum akan diaben pada 14 November mendatang di Krematorium Santha Yana Cekomaria.

Purnajaya kelahiran Pupuan, 23 Desember 1958 sebenarnya setahun lagi sudah memasuki masa pensiun. Dia menjadi guru Matematika sejak diangkat menjadi PNS di SMAN 1 Denpasar tahun 1996. Dia juga sempat menjabat sebagai Wakasek Kurikulum dan Wakasek Koordinator serta ketua pengelola kelas internasional di Smansa hingga pada 6 Februari 1912 diangkat menjadi kepala sekolah.

Baca Juga :  Honda Community Bikers Soleh Saling Berbagi Kebaikan Bersama HCB

Selama menjadi kasek dia pernah meraih penghargaan sebagai tokoh pendidikan terbaik berupa Widya Kusuma dari Pemprov Bali tahun 2013, sebagai kasek dan guru berprestasi serta penghargaan internasional. Di bidang akademik, Purnajaya sukses menghantarkan siswa Smansa meraih NUN tertinggi nasional dan olimpiade internasional. Sedangkan di dearah mampu mengawinkan piala juara umum Porjar dan Porseni di Kota Denpasar. (r/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News