Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan, dipercaya sebagai duta Kabupaten Tabanan dalam lomba desa berprestasi menurunkan kemiskinan pada 2017. Terkait prestasi tersebut, Desa Pajahan kemudian dinilai Tim Provinsi Bali, Senin (15/5/2017).

Tim  Penilai Provinsi Bali diterima Sekretaris Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Tabanan, I Made Abdi Sucipta. Didampingi Kabid Pemberdayaan Pembangunan Usaha Ekonomi Masyarakat, I Ketut Sujana, dan Kepala Desa Pajahan I Ketut Madi Arsana.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat  Desa Kabupaten Tabanan yang dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketut Sujana, mengatakan, Desa Pajahan sebagai duta Kabupaten Tabanan dalam lomba desa berprestasi menurunkan kemiskinan tingkat Provinsi Bali tahun 2017, setelah melalui tahapan evaluasi.

“Yang kami lakukan di tingkat kabupaten dengan memperhatikan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) dan rumah tangga miskin (RTM), semangat masyarakat, serta potensi Desa Pajahan,” ujarnya.

Baca Juga :  Apresiasi Kegiatan Masyarakat, Bupati Tabanan Hadiri Turnamen Ceki di Desa Tunjuk

Kepala Desa Pajahan I Ketut Madi Arsana mengatakan, Desa Pajahan definitif menjadi desa sejak 20 Juli 1988. “Desa yang sedang membangun, sedang memerlukan bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujar Arsana.

Karena tergolong desa miskin dengan segenap komponen masyarakat, lanjutnya, berbagai upaya dilaksanakan. Di antaranya membentuk tim penanggulangan kemiskinan. “Kami  tidak ingin terus sebagai desa miskin. Kami membentuk tim penanggulangan kemiskinan, yang terdiri atas kelian dinas, tokoh masyarakat, dan LPM. Tim  ini bekerja  menggali gagasan, membuat dan melaksanakan program kerja pengentasan kemiskinan,” jelasnya.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Sementara Ketua Tim Penilai Provinsi Bali, I Made Wiryata, yang juga Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, menyebut parameter penilaian meliputi program inovasi, efektivitas pelaksanaan program, eksistensi pelaksanaan program, kelembagaan tim penanggulangan kemiskinan, kepekaan masyarakat  terhadap permasalahan kemiskinan, dan parameter tingkat pengangguran.

“Di samping penilaian administrasi, kami juga akan melakukan kunjungan lapangan,” kata Wiryata.(ita/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News