Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Pemkab Badung tak mau setengah-setengah dalam memajukan petani dan sektor pertanian. Terobosan-terobosan baru pun dilakukan. Yang terbaru, Badung segera merancang pertanian kontemporer.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, S.Sos. saat membuka Pekan Informasi Pembangunan (PIP) di gedung Kriya Gosana Puspem Badung, Rabu (12/4/2017).

Selain Bupati, pembukaan PIP tersebut dihadiri Sekkab Wayan Adi Arnawa, Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa (BPMD PD) Putu Sridana, Kabag Humas Nyoman Sujendra, sejumlah kepada desa, dan wartawan dari sejumlah media.

Menurut Bupati, pertanian kontemporer akan melipatgandakan pendapatan petani. Pertama, ujar politisi PDI Perjuangan tersebut, petani akan mendapat hasil dari produksi pertanian yang dilakoni.

Baca Juga :  Ekle's Clinic Kembali Hadir di Bali dengan Layanan yang Lebih Lengkap

Selanjutnya, ujar mantan Ketua DPRD Badung tersebut, proses pertanian  mulai dari membajak sawah, fanorama sawah yang menghijau, fasilitas trackking dan sebagainya akan dijual untuk konsumsi pariwisata. “Petani pun akan memperoleh kontribusi langsung dari sektor pariwisata,” tegasnya.

Dengan pertanian kontemporer ini, dia berharap, petani bangga menjadi petani. Salah satunya karena petani bisa mendapatkan pendapatan berganda.

Langkah lainnya yang dilakukan, kata Giri Prasta, Badung memberikan proteksi kepada petani mulai hulu, tengah, dan hilir. Di hulu, petani akan memperoleh bantuan bibit, pupuk dan sebagainya. Di tengah, petani akan memperoleh bantuan teknologi dalam proses budi daya, serta di hilir pemerintah merancang aplikasi khusus di sektor pertanian.

Aplikasi akan memunculkan harga pasar produk pertanian. Jika memang harga di bawah harga pasar, semua hasil produksi petani akan dibeli oleh pemerintah dalam hal ini Uni Pengelola Pangan Daerah (UP2D).

“Namun jika di atas harga pasar, itu menjadi haknya petani,” katanya.

Satu lagi, proteksi bagi petani adalah asuransi. “Jika memang gagal panen, petani akan memperoleh ganti rugi lewat asuransi,” katanya.

Kabag Humas Nyoman Sujendra melaporkan, PIP ini akan menyasar dua sektor yakni sektor pertanian dan badan usaha milik desa (BUMDes). Setelah pembekalan dengan menampilkan dua narasumber yakni Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja dan Kepala BPMD PD Putu Sridana, rombongan PIP akan melakukan kunjungan ke dua lokasi yakni Kabupaten Kudus di Jawa Tengah dan Kabupaten Bantul di Yogyakarta.

Baca Juga :  Kwarcab Badung Gelar Karya Bakti Lebaran 2024

Dipilihnya Kabupaten Kudus, ujar Sujendra, karena kabupaten ini merupakan salah satu penghasil produk pertanian khusus padi. Kabupaten ini, katanya, berperan besar dalam penyediaan pangan di Provinsi Jawa Tengah.

“Selanjutnya soal Kabupaten Bantul karena kabupaten ini sukses mengelola BUMDes,” katanya.  (humas-bdg/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News