BALIPORTALNEWS.COMUntuk menyeimbangkan sekala lan niskala agar wilayah Kabupaten Badung khususnya dan wilayah Bali pada umumnya tetap ajeg, Pemerintah Kabupaten Badung secara rutin setiap tahun menggelar karya Pemahayu Jagat.

Upakara karya Pemahayu Jagat yang dilaksanakan bertepatan dengan Tilem Keenem dan dipuput Ida Pendanda Gede Kekeran Pemaron dari Griya Mandara Bencingah  Munggu dan Ida Pedanda Gede Jelantik Griya Budha Tegal Jadi Tabanan ini dihadiri Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta para pimpinan SKPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung yang berkesempatan hadir, para Bendesa Adat serta para Pekaseh se-Kabupaten Badung, bertempat di Pantai Seseh, Kecamatan Mengwi, Rabu (28/12/2016).

Baca Juga :  Disdikpora Badung Gelar Pelatihan Wirausaha Muda, Ciptakan Generasi Mandiri dan Berdaya Saing

Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung IB. Anom Bhasma di sela-sela upacara mengatakan  pelaksanaan upacara ini dilakukan rutin setiap tahun yaitu setiap Tilem  ke enem  dilaksanakan  upacara upacara Pemahayu Jagat.

“Sesuai dengan lontar Rogo Segara Bumi, upacara seperti ini wajib kita lakukan setiap tahun sekali yaitu bagaimana kita membersihkan jagat raya ini, kita kan tahu kemungkinan pemikiran  dan perbuatan kita yang kotor dan sebagainya sehingga bumi ini tercemar sehingga perlu kita bersihkan,” jelasnya.

Upakara pada pemahayu jagat ini cukup besar yaitu nyatur lebah dan melakukan mepekelem ke tengah laut yaitu berupa kambing, itik dan ayam hitam. sementara sarana upacara yang dihaturkan berupa tawur dengan mempergunakan sarana sapi  dengan runtutan-nya nyatur.

Adapun tujuan dilaksanakan karya Pemahayu Jagat ini adalah untuk memohon penyucian Jagat, agar Jagat Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya tetap aman dan tentram.

Baca Juga :  Jajaran Pemkab Tabanan Laksanakan Persembahyangan Bersama Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot

“Menurut keyakinan kita bersama bahwa merana yang terjadi di Jagat ini datangnya dari Segara (pantai), oleh karena itu kita patut menghaturkan upacara upakara secara rutin setiap tahun,” jelasnya.

Setelah karya Pemahayu Jagat di pantai Seseh, para Bendesa dan Pekaseh nunas Pekuluh yang akan dibawa ke Desa dan Subaknya masing-masing untuk melaksanakan pecaruan. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News