Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR –  Selain meningkatkan mutu guru dan memperkuat kurikulum sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter dan berbudaya, SMP PGRI 5 Denpasar juga menanamkan budaya mutu dan budaya malu kalau melanggar.

Siswa SMP PGRI 5 Denpasar dikatakan kasek yang suka main tenis ini sudah tiba di sekolah pukul 07.00 wita dan  07.15 pintu sekolah sudah ditutup. Siswa, guru, kasek dan karyawan yang terlambat dicatat dan diumumkan kinerjanya setiap semester.

Kinerja ini merupakan bagian penilaian guru setiap tahun digabungkan dengan penilaian siswa terhadap guru. Guru yang tak disiplin disarankan untuk meninjau minat kembali kalau tak mau diberhentikan.

Model ini dikatakannya mampu meningkatkan motivasi kerja guru dan karyawan karena Wayan Wirasa mengakui kinerja guru sekarang tak boleh biasa-biasa saja tapi luar biasa. ‘’Ini juga memupuk kebersamaan,’’ujarnya.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Lomba Penjor dan Ngelawar STT Se-Desa Dangin Puri Kangin

Tahun ajaran baru ini SMP PGRI 5 Denpasar menerima 500 lebih siswa baru. Istimewanya semua siswa sekolah ini masuk pagi. Bahkan Wayan Wirasa mengatakan sekolah ini masih memiliki lima kelas kosong dan dipakai untuk kegiatan esktra kurikuler untuk kegiatan ekstrakurikuler.

Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana mengacungkan jempol SMP PGRI 5 Denpasar terus hidup dan bergeliat untuk pendidikan berkualitas. Makanya Madiadnyana mengatakan program ini sejalan dengan pemerintah dimana tak ada lagi dikotomi sekolag negeri dan swasta.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Serahkan 1.444 SK PPPK Hasil Seleksi Tahun 2023, Kembali Usulkan 4.602 Formasi di Tahun 2024

Dengan padatnya program dan anggaran penguatan mutu guru, Madiadnyana mengatakan wajar sekolah ini diincar masyarakat. Programnya jelas, pelaksanaannya bisa dipertanggungjawabkan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News