Isoter
Tingkat Keterisian Tempat Isoter di Buleleng Menurun 30 Persen Lebih. Sumber Foto : Istimewa

“Artinya ada penurunan signifikan sekitar 30 sampai 40 persen dari keterisian lokasi-lokasi isoter di Kabupaten Buleleng,” jelas Sutjidra.

Sutjidra mengatakan, dengan penurunan keterisian lokasi isoter tersebut, belum ada rencana mengurangi lokasi isoter. Namun, jika dalam waktu dekat penurunan keterisian bisa mencapai 50 persen, pengurangan lokasi isoter akan dipertimbangkan. Jika penurunan kasus mencapai 50 persen, mungkin dikurangi satu lokasi.

“Dengan mengoptimalkan yang terdekat di Jinengdalem Asrama Undiksha. Untuk bisa memaksimalkan dan mengoptimalkan tenaga-tenaga yang kita siapkan untuk menjaga tempat-tempat isoter ini,” kata dia.

Tren positif penurunan kasus, dan banyaknya pasien Covid-19 OTG-GR yang sembuh dan bisa kembali pulang dari lokasi isoter diharapkan tidak membuat masyarakat lengah. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng tetap menekankan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Diharapkan pula kasus yang ada di Buleleng bisa terus melandai.

Baca Juga :  Terapkan Manajemen Talenta, Pengisian JPT di Buleleng Tanpa Seleksi Terbuka

“Sehingga beberapa desa dan kelurahan bisa lepas dari zona merah. Kebanyakan zona oranye dan kuning. Beberapa juga sudah zona hijau,” ungkap Sutjidra.

Sutjidra juga menambahkan, berkaitan dengan menekan penyebaran Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng juga telah melakukan pendekatan kepada desa adat. Mengantisipasi klaster upacara adat, pihaknya menekankan kepada desa adat bahwa protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan adat harus betul-betul diperhatikan.

“Siapa yang bisa datang, berapa kapasitasnya, itu kita sampaikan ke bendesa adat se-Kabupaten Buleleng,” pungkasnya.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News