GIPI
Ida Bagus Partha Adnyana selaku Ketua Bali Tourism Board/GIPI Bali. Sumber Foto : Istimewa

Pun I Nyoman Sudiartha, SE., selaku Ketua Angkutan Pariwisata Bali yang memiliki anggota 150 pengusaha, dengan 2.000 unit armada dan menyerap 6.000 pekerja menyatakan sangat tidak setuju dengan adanya pernyataan tersebut.

“Ini sangat merugikan kami, yang selama ini berharap pariwisata bisa di buka kembali. Kami minta data Covid-19 dibuka saja, karena kami sudah melakukan prokes seketat-ketatnya apa benar karena WFB? WFB ini sangat membantu pariwisata Bali meskipun volumenya masih kecil saat ini. Kami sangat merasakan. Mohon kiranya, jangan dipolitisasi kondisi kami, kami sangat berharap pariwisata bisa pulih kembali. Atau kami akan akan turun ke jalan untuk kelangsungan hidup kami. Kami punya banyak tanggungan selain usaha kami,” ujar Nyoman.

Baca Juga :  Tips #Cari_Aman Berkendara di Jalur Tol Bali Mandara

Keraguan terhadap pernyataan tersebut juga disampaikan oleh Bayu Adisastra pengusaha hotel dan pusat perbelanjaan di Bali. Menurut Bayu ada yang kurang pas dengan pernyataan tersebut.

“Mungkin salah kutip ya, dan jika dilihat data hari ini kan hanya 20 saja karena perjalanan dalam negeri selebihnya karena transmisi lokal di Denpasar dan Badung. Saya tidak yakin ini karena WFB,” tandasnya.

Dampak WFB ini menurut Bayu sangat baik bagi perekonomian Bali apakagi saat ini bertepatan dengan libur sekolah.

“Di hotel saya sempat occupancy menyentuh 25 %, ini kan bagus. Justru program WFB ini lebih banyak dampak positifnya bagi masyarakat Bali. Belum lagi bagi UMKM di Bali juga. Yang harus dilakukan adalah pengetatan pengawasan di pintu masuk Bali misalkan pelabuhan dan kalau perlu ada cek random di Bali. Dan Bali justru relatif terkendali dibandingkan daerah lain apalagi vaksinasi berjalan dengan sangat baik,” tuturnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News