Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYARKetua DPR RI Puan Maharani didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan kerja  ke sejumlah perajin binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar. Tujuan dari kunjungan ini untuk melihat lebih dekat dampak Covid-19 bagi kelangsungan UMKM di Kabupaten Gianyar.

Ternyata setelah melihat lebih dekat, tidak semua perajin kolaps terdampak pandemi. Bahkan justru ada yang menggeliat di masa pandemi ini. Kenyataan ini terungkap kala Puan Maharani yang juga didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra berada di kelompok perajin Tenun Merak Mas, Banjar Pengembungan dan Kelompok Perajin Tenun Sari Bakti Banjar Pesalakan Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring,  Kamis (15/10/2020).

Saat itu Kepala Desa Pejeng Kangin, I Gede Purnadi Yoga menjelaskan, kerajinan tenun cagcag di Banjar Pengembungan dulu seperti mati suri. Sehingga mulai tahun 2019 setelah mulai adanya pembinaan dari Pemkab Gianyar dan Dekranasda Kabupaten Gianyar, kerajinan tenun cagcag perlahan-lahan mulai menggeliat. Dan di masa pandemi ini, setelah banyak pekerja yang berhenti sementara dari pekerjaannya, mereka kembali menekuni kegiatan menenun cagcag.

“Kini di Desa Pejeng Kangin telah memiliki 2 kelompok tenun yaitu kelompok perajin Merak Mas di Banjar Pengembungan dan Kelompok Perajin Tenun Sari Bakti di Banjar Pesalakan dengan beranggotakan hampir lebih dari 30 orang,” jelas I Gede Purnadi.

Baca Juga :  2.300 Bintang Muda Sepak Bola Siap Berkompetisi di Barati Cup Bali 2024

Bahkan menurut Gede Purnadi, saat ini para perajin rata-rata tidak memiliki stok kain tenun karena begitu selesai menenun sudah diambil para pemesan. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ketua Kelompok Tenun Merak Mas I Nyoman Ersi. Setelah pandemi Covid-19 para perajin yang dulunya banyak bekerja di industri pariwisata kini kembali menekuni keahlian mereka dulu yaitu menenun cagcag. Karena tidak lagi bekerja di tempat lain, para penenun kini sepenuhnya bisa mengerjakan pesanan kain. Nyoman Ersi juga menambahkan, dengan semakin bertambahnya jumlah anggota kelompok, maka kebutuhan akan alat tenun pun semakin meningkat.

Syukurlah, beberapa waktu lalu Pemkab. Gianyar melalui Dekranasda menyalurkan CSR dari PT. PLN berupa 7 set alat tenun pada kelompok tenun Merak Mas Banjar Pengembungan. Dengan bantuan alat tersebut kata Nyoman Ersi, proses menenun jadi lebih lancar.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbincang-bincang dengan perajin mengatakan, salut dengan keahlian yang dimiliki ibu-ibu di Banjar  Pengembungan dan Banjar Pesalakan Desa Pejeng Kangin. Menenun itu tidak mudah, memerlukan kesabaran dan kreativitas yang tinggi. Generasi muda belum tentu bisa mengerjakan pekerjaan ini. Sehingga ini menjadi PR bagi Pemkab Gianyar dan juga pemerintah pusat bagaimana melestarikan kerajinan tenun cagcag ini. Karena ini termasuk salah satu warisan budaya kita.

“Yang muda-muda saja  belum tentu bisa menenun, ini memerlukan proses pembelajaran dan ini menjadi PR bagi pemerintah daerah maupun pusat, bagaimana kita melestarikan kerajinan tenun cagcag,” kata Puan Maharani.

Puan Maharani juga menambahkan, tenun cagcag yang dibikin secara tradisional, yang memerlukan ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi, pastinya hasil karya ini bernilai tinggi juga. Untuk itu dirinya berharap agar UMKM ini harus dibina dan dibangkitkan apalagi dalam situasi saat ini.  Puan Maharani juga salut sebagaimana yang disampaikan oleh kepala desa, bahwa hikmah dari pandemi ini tenun cagcag ini bisa menggeliat kembali. Yang penting ada usaha dan mau berkreasi.

“Bahkan untuk lokal saja bisa, apalagi kedepannnya harus ada sinergi antara kementerian Perindustrian dan lembaga-lembaga terkait agar bisa membantu perajin agar bisa berkembang lagi,” tambah Puan Maharani lagi.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Mempersembahkan Kampanye ‘Indosat Berkah Ramadan 2024’

Sementara itu Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra menjelaskan, pihaknya saat ini tengah berupaya mengembangkan kembali kerajinan tenun cagcag di Banjar Pengembungan Desa Pejeng Kangin. Salah satu upaya yang yang dilakukan seperti secara rutin memberikan pembinaan, juga beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan 7 set alat tenun yang merupakan CSR dari PT PLN. Selain itu, untuk lebih meningkatkan kulaitas SDM para perajin kedepannya akan diberikan pelatihan terkait dengan pertenunan.

Dalam kesempatan kunjungan kerja kali ini, selain ke perajin tenun di Desa Pejeng Kangin Tampaksiring, kunjungan juga dilakukan ke perajin perak Sunsri Silver di jalan raya Celuk, Kecamatan Sukawati. Di sana rombongan juga berkesempatan meninjau proses produksi, museum dan produk kerajinan perak. Sama halnya dengan kerajinan tenun cagcag, kerajinan perak juga masih bisa bertahan meski tidak seramai dulu. Untuk meraih pangsa pasar kini mereka lebih berinovasi dalam desain perak dan memperkuat pemasaran secara online. (ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News