Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bicara tembang terbaru Truedy Duality, dari judulnya saja sudah mencengangkan: A Mad Deus Most Art. Kemudian, jika ada kemiripan fonem dengan sang komposer tenar muktahar, memang terinspirasi dari situ.

Menurut pandangan ganda campuran Truedy Duality, Wolfgang Amadeus Mozart, lewat ekspresi musikalnya yang vulgar, moncer terpancar semangat punk rock. Klop dengan pendekatan artistik di diri Truedy dan Kiki. Maka dari itu mereka berdua menamai lagunya, lalu menerbitkan video lirik berkonstruksi bunyi senada “A Mad Deus Most Art”.

Baca Juga :  Komunitas Honda Stylo 160 Resmi Terbentuk, Siap Gabung di HCB

Secara individual, Truedy bisa dibilang lumayan masyhur di kancah musik muda lokal juga nasional. Ia telah merilis beberapa karya yang mendapat apresiasi baik dari publik. Pun Kiki, cukup lama lintang pukang di skena setempat serta pamornya pernah cukup melambung di grup Zat Kimia. Namun kolaborasi dengan Pohon Tua bagi keduanya malah jadi bersejarah.

“Bakat masing-masing yang sudah bernas, ketajamannya menjadi makin terarah dan kian trengginas. Bukan malah tumpang tindih, tapi saling menguatkan. Batman ditemani Robin. Arad didampingi Maya,” ujar Pohon Tua.

Baca Juga :  Kasanga Festival Denpasar Nyepi Caka 1946 Resmi Dibuka, Hadirkan Karya Terbaik Ogoh-Ogoh STT

Truedy yang memiliki sisi liar namun kerap sedikit terkungkung dan Kiki yang sejatinya pemberontak tapi sering harus agak menahan diri, di zona kreasi Pohon Tua Creatorium dihadiahi visa bebas merdeka.

“Silakan salto-koprol-kayang dalam berkarya. Bukan PSBB (Pembatasan Seni Berskala Besar) tapi PKM (Pembatasan Kesenian Mandiri). Truedy Duality tercengang-girang sekaligus tertantang,” imbuh Pohon Tua.

“Kemampuan Mas Dang membuat kami lebih yakin dan ekspresif saat menulis lagu dan saat rekaman di studio, untuk menantang kemampuan kami lebih jauh lagi,” ungkap Truedy Duality.

Ibaratnya semacam Moksartham Jagadhita: segala dharma mencekam Mozart bertujuan untuk mencapai kebahagiaan art punk dan kerohanian Dresden Dolls. (dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News