Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

Oleh : Anak Agung Seri Kusniarti

Karna adalah kakak tertua Panca Pandawa, yang tidak diakui karena kesalahan ibunya Kunti. Nasibnya tak sebaik Panca Pandawa yang diakui sebagai keturunan raja dan ksatria zaman Mahabharata. Awalnya, Kunti yang mendapat anugerah dari Rai Durwasa ingin mengetes anugerah tersebut. Ia kemudian memanggil Dewa Surya. Karena anugerah, Dewa Surya memberikan seorang anak tanpa menghilangkan kesucian Kunti. Anak tersebut bernama Karna.

Kunti yang belum menikah, kebingungan dan takut. Akhirnya dibuanglah Karna ke Sungai Gangga dan berharap agar sang anak tetap hidup. Ia menyimpan rahasia ini sampai menikah dengan Raja Pandu. Karna akhirnya dipungut oleh Adirata, seorang kusir kuda. Ia hidup sederhana, dan tahu bahwa orang tuanya adalah orang tua angkat.

Ia terus mendapat hinaan, apalagi dengan kemampuan yang dimiliki ia kerap diremehkan. Sampai ia belajar dengan Bagawan Parasurama. Kemampuannya yang mampu menandingi Arjuna, membuat Duryodana tertarik. Saat perang Kuruksetra, Karna bergabung dengan Korawa melawan saudara kandungnya para Panca Pandawa.

Baca Juga :  Dibuka Antari Jaya Negara, Libatkan Dua Narasumber TP PKK dan WHDI Denpasar Gelar Pelatihan Tata Rias dan Sanggul Bali

Sang ibu terus sedih, atas kesalahan yang ia lakukan dahulu, sehingga membuat hidup Karna penuh hinaan dan jalan terjal. Sampai akhirnya Karna meninggal di tangan saudara-saudaranya.

Dari cuplikan kisah ini, kita dapat mengambil ilmu. Bahwa orang tua yang tak siap, akan menyengsarakan kehidupan buah hatinya. Untuk itu, pernikahan bukan hal main-main. Sebab anak adalah karunia Tuhan.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News