Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Minggu (12/2/2017) diadakan kegiatan membaca geguritan Jayaprana di Pasraman Pasir Ukir, Desa Pakraman Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Kegiatan ini bisa-bisa dibilang spektakuler. Pasalnya, membaca geguritan Jayaprana digelar satu hari penuh yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Bali bahkan di Indonesia.

I Kadek Satria, S.Ag, M.Pd.H, penggagas Membaca Geguritan Jayaprana Satu Hari Penuh yang juga pendiri Pasraman Pasir Ukir, mengungkapkan, acara ini digagas atas inisiatif untuk pelestarian budaya, agar tradisi mebebasan itu hidup lagi.

“Selain sebagai pelestarian tradisi mebebasan, kegiatan ini juga digelar untuk menteladani dan memakanai kisah Jayaprana yang di dalamnya termuat ajaran tentang subakarma (perbuatan baik) dan Asubhakarma (perbuatan baik),” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Provinsi Bali Sampaikan Raperda Inisiatif Tentang Insentif Investasi dan Pengarusutamaan Gender

Ajaran tersebut mengajarkan pelaksanaan perilaku baik yang akan memperoleh penyatuan (moksa) dengan Tuhan, sementara jika melalukan perbuatan buruk akan memperoleh kelahiran kembali secara berulang-ulang sebagai proses reinkarnasi.

Kisah Jayaprana bagi masyarakat Buleleng juga sudah melekat dan telah menjadi bagian dari masyarakat Buleleng. “Jayaprana memiliki cerita dan mitologi yang sangat lekat di hati masyarakat Buleleng, kisah ini setara dengan kisah Romeo dan Juliet di Eropa,” kata pria yang juga akademisi UNHI Denpasar.

Geguritan Jayaprana yang bersumber dari lontar Jayaprana dibaca dan dinyanyikan sekaa Santi Jati Luwih beranggotakan generasi muda yang merupakan salah satu kegiatan binaan Pasraman Pasir Ukir.  “Ini juga menarik, sebagaian besar penyanyi merupakan generasi muda,” kata Satria.

Adapun geguritaan Jayaprana yang dibaca terdiri atas 179 bait. Semua bait geguritan dilantunkan dengan tembang pupuh Ginada Jayaprana.

Kegiatan yang belum pernah digelar di Buleleng ini juga mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten Buleleng. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Putu Tastra Wijaya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Buleleng. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News