Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR  – Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku induk olahraga otomotif Tanah Air, baru-baru ini mengumumkan sedikit perubahan awal mengenai regulasi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sprint Rally 2019. Adapun perubahan yang telah diumumkan terkait satu kelas di Kejurnas Sprint Rally, yaitu F1 (sedan 0 – 1400 cc).

Rifat Sungkar selaku Ketua Komisi Rally IMI Pusat mengungkapkan bahwa IMI telah melakukan evaluasi terkait pembaruan kelas F1. Jika ditinjau dari cabang olahraga otomotif lain seperti Gymkhana ataupun Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM), para ATPM turut berkonsentrasi dan melakukan pengembangan terhadap kendaraan 1500 cc. Ditambah lagi dengan kemudahan-kemudahan yang didapat dengan membeli kendaraan 1500 cc yang dijual di Indonesia.

Di tahun 2017, IMI sebenarnya sudah sempat melakukan perubahan regulasi, yaitu mengganti kelas F1 dari yang sebelumnya 0 – 1200 cc menjadi 0 – 1400 cc dengan beberapa keleluasaan modifikasi. Namun  ternyata hal ini masih belum merangkul lebih banyak peminat. Dari empat putaran Kejurnas Sprint Rally yang sudah berlangsung di tahun 2018, tidak ada peningkatan signifikan dalam jumlah peserta di kelas F1.

Melihat keadaan seperti ini, IMI kembali melakukan evaluasi dengan membaca peta pasar. Jadi di tahun 2019, kami akan memperbarui bahwa kelas F1 yang akan digunakan oleh mobil sedan 0 – 1500 cc dengan modifikasi terbatas.

Baca Juga :  2.300 Bintang Muda Sepak Bola Siap Berkompetisi di Barati Cup Bali 2024

Loqy Siregar yang menjabat sebagai Ketua Komisi Teknik Mobil IMI Pusat menyampaikan beberapa perubahan untuk kelas F1. Ia mengatakan, “Kendaraan di kelas F1 untuk perlombaan sprint rally di tahun 2019 spesifikasi kendaraannya menyerupai kendaraan balap ISSOM untuk kelas ITCC 1500 cc dan jika ada kendaraan balap ISSOM atau eks-ISSOM yang mau ikut sprint rally, mereka hanya perlu melakukan beberapa perubahan.”

Adapun beberapa garis besar perubahan spesifikasi kelas F1 Kejurnas Sprint Rally 2019:

Kendaraan dengan kapasitas mesin 1500 cc tahun 1997 ke bawah dengan mesin karburator diperbolehkan melakukan perubahan sebagai berikut:

  • Penggantian mesin atau engine swap dengan engine series dari kendaraannya
  • Diperbolehkan memodifikasi menjai injection dengan stand alone ECU
  • Single throttle body dengan ukuran standar bawaan mesin
  • Sistem pengapian bebas
  • Camshaft, valve springs standar
  • Tidak diperbolehkan porting dan polish
  • Gearbox ratio standar, final drive bebas
Baca Juga :  Raih Podium Tertinggi, Pebalap Astra Honda Lanjutkan Kejayaan di Asia Talent Cup Qatar

Kendaraan dengan kapasitas mesin 1500 cc tahun 1997 ke atas, diperbolehkan melakukan perubahan sebagai berikut:

  • Penggantian mesin atau engine swap dengan engine series dari kendaraannya yang dipasarakan oleh ATPM
  • Pemakaian piggy back diizikan, stand alone ECU dilarang
  • Untuk semua kendaraan kelas F1, penggunaan Limited Slip Differential (LSD) diperbolehkan
  • Boleh menggunakan over fender agar mobil terlihat lebih sporty

Peraturan atau regulasi lengkap terkait Kejurnas Sprint Rally 2019 akan diumumkan oleh IMI Pusat pada 15 November 2018 mendatang.

Sementara itu, Hervian Soejono selaku Ketua Komisi Sprint Rally IMI Pusat menyampaikan bahwa perubahan di kelas F1 ini adalah salah satu langkah IMI untuk memudahkan peraturan nasional sekaligus menambah minat para peserta.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Buka Turnamen Ceki Banjar Titih Kapal

Pria yang akrab disapa Ian ini menambahkan, “Mengapa F1 menjadi salah satu perhatian utama adalah karena ini merupakan kelas yang bisa mendekatkan ATPM kepada cabang olahraga sprint rally, karena 1500 cc diisi oleh mobil dengan jumlah yang sangat banyak, terjangkau, serta sangat familiar.”

Varian kendaraan yang masuk dalam kategori F1, di antaranya Hyundai i20, Hyundai Getz, Mazda 2, Mitsubishi Mirage, Suzuki Splash, Suzuki Swift, Suzuki Baleno, Ford Fiesta, Daihatsu Sirion, Honda Brio, Honda Jazz, Honda Civic Wonder, Nissan March, Chevrolet Spark, Chevrolet Aveo, Toyota Yaris, Toyota Vios/Limo, Toyota Starlet, dan lain sebagainya.

Untuk para peserta kelas F1 non-seeded, selain memperebutkan gelar Kejurnas, mereka juga akan memperebutkan satu piala tambahan yang diberi nama Helmy Sungkar – Trendypromo Cup. Piala ini bertujuan untuk mengapresiasi para bibit muda yang baru terjun ke kancah sprint rally. Helmy Sungkar – Trendypromo Cup pun akan menjadi piala bergilir di tahun-tahun berikutnya. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News