Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Taman Budaya Sumatera Utara dipadati oleh para pengunjung Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) #5 yang dominan para pelajar sekolah di Medan. Ini adalah tahun ke lima Rumah Karya Indonesia (RKI) menyelenggarakan acara ini. Yang berbeda dari JBAF sebelumnya, JBAF #5 kali ini berfokus pada tari berbasis budaya, dan melibatkan sembilan koreografer dari lokal maupun regional. Dan juga menghadirkan tiga nuansa pesta budaya dari Sumatera Utara yang dilaksanakan pada 26 – 28 Oktober 2018.

Baca Juga :  Sektor Jasa Keuangan Tetap Resilien dan Kontributif dalam Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Acara ini dibuka dengan tari persembahan dari Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame, SMA Darmawangsa, dan dari SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Setelah itu, ada kata sambutan dari Ojax Manalu selaku Direktur Jong Batak’s Arts Festival. Ojax Manalu juga menjelaskan tentang acara JBAF #5. Dan dilanjutkan kata sambutan dari pendiri Rumah Karya Indonesia (RKI) yaitu Adi Damanik dan Jonnes Gultom.

Hari pertama JBAF #5 diawali dengan pertunjukan tiga koreografer, diantaranya Shinta Agustina yang mempertunjukkan “Tari Kontenporer”, Tari Selian yang mempertunjukkan tari “Tangis Dilo”, dan Lilis Samosir yang mempertunjukkan tari “Manguras”, tepatnya di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara.

Nuansa pesta budaya yang akan dipertunjukkan di hari pertama JBAF #5 ini berasal dari Simalungun, yakni Pesta Rondang Bittang yang bekerja sama dengan HIMAPSI USU. Pesta budaya ini yang paling ditunggu-tunggu.

Baca Juga :  Mudik Keluarga Lancar, Simak Inspirasi Penggunaan Fitur Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise

“Tradisi Pesta Rondang Bittang yang berasal dari Simalungun ini adalah pesta adat setelah panen. Ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan panen raya, dijadikan juga sebagai ajang pertemuan antar muda-mudi”, ungkap Ojax Manalu (Direktur Jong Batak’s Arts Festival #5)

Sebagai penutup di hari ini ada sebuah suguhan yang menarik dari koreografer bernama Dr.Nurwani, S.ST.,M.Hum yakni Drama Tari “Ratok Lareh Pangulu”. Mahakarya ini terinspirasi dari budaya meratap ratok bawak, sebagai milik masyarakat Minangkabau Nagari Bukik Limbuku, Payakumbuh. Jong Batak’s Arts Festival #5 hingga tanggal 28 Oktober 2018 masih akan mempersembahkan berbagai macam pertunjukan seni budaya lainnya. (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News