Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bahaya penggunaan narkoba salah satunya adalah merusak otak. Bahkan pengguna narkoba saat ini terus meningkat di segala lapisan sosial. Tidak hanya anak muda, penyalahgunaan narkoba sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Contohnya kasus yang baru-baru ini terjadi pada Bendesa Adat Tonja, Denpasar Utara, I Nyoman Gede Eka Muliawan, yang baru saja dicokok tim gabungan Sat Res Narkoba Polresta Denpasar, dan Polda Bali. Dari tangan pria 47 tahun itu polisi menyita satu paket sabu dibungkus pipet bening dengan berat kotor 1,01 gram dan berat bersih 0,67 gram.

Kepala BNNK Denpasar, AKBP I Wayan Gde Suwahyu mengungkapkan, selain beredar secara merata, narkoba juga menyasar hampir semua lapisan masyarakat, mulai dari sipil, penegak hukum, dan pejabat daerah sampai tokoh masyarakat adat. Ia menilai narkoba tidak dapat dilawan dengan kekerasan.

“Pecandu narkoba adalah orang yang mengalami gangguan otak. Otaknya sudah damage (Rusak). Otaknya mengalami luka. Narkoba tak bisa dilawan dengan kekerasan,” ujar Suwahyu saat ditemui disela-sela kegiatan deseminasi informasi kampanye stop narkoba melalui pagelaran seni di bale banjar Bukit Buwung, Kesiman Petilan, Minggu (28/10/2018) malam lalu.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Buka Festival Beraban 2024, Harapkan Jadi Langkah Pelestarian Seni Budaya Kalangan Muda

‘’Potensi masyarakat khususnya tokoh masyarakat sesungguhnya mempunyai kekuatan strategis, apabila digerakkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Apa boleh buat jika sampai tokoh masyarakat terlibat narkoba, sungguh kami sangat prihatin,’’ kata Suwahyu.

Peran serta masyarakat itu, menurut dia, dapat dilakukan dengan cara menjaga diri sendiri dan keluarga dari bahaya narkoba. ‘’Peran serta masyarakat berbasis keluarga yang dapat diterapkan oleh masyarakat, artinya pencegahan dimulai dari sejak dini dan dalam lingkungan keluarga,” tuturnya.

Karena, lanjut dia, keluarga merupakan benteng utama untuk mencegah bahaya narkoba dengan perlindungan, pendidikan, sosial, agama, kasih sayang, budaya, ekonomi dan pengawasan yang cukup. ‘’Itu adalah delapan fungsi keluarga,’’ ungkapnya.

Masih kata dia, jauh lebih penting jika pencegahan yang dilakukan masyarakat dimulai dari keluarga masing-masing. Karena, tambah Suwahyu, pencegahan lebih baik daripada mengobati. ‘’Seperti yang kita ketahui bersama bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, oleh karena itu, pencegahan adalah yang paling utama untuk dilakukan,’’ pungkasnya.

Momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, imbuh Suwahyu, adalah momen yang tepat untuk saling mengingatkan dan mengendalikan diri menyikapi berbagai macam ancaman dan bahaya narkoba. ‘’Penyalahgunaan narkoba sangat sulit diberantas. Pencegahan dan pengendalian merupakan solusi yang paling tepat agar tidak berdampak padak merosotnya kualitas sumber daya manusia terutama generasi muda,’’ jelas Suwahyu.

Kegiatan deseminasi informasi kampanye stop narkoba melalui pagelaran seni kerjasama BNNK Denpasar dengan Karang Taruna Jagra Winangun Kesiman Petilan dengan menggandeng grup bondres inovatif, kata Suwahyu, selain menggelorakan semangat Sumpah Pemuda sekaligus mensosialisasikan bahaya narkoba dan turut melestarikan seni budaya Bali. Suwahyu mengajak semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah turut serta dalam program P4GN.

Baca Juga :  Pj Gubernur Bali Buka Baligivation 2024, Event Akselerasi Digitalisasi dan Perkuat Perlindungan Konsumen Bali

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kota Denpasar Bersinar (Bersih Narkoba). ‘’Jika di wilayah bapak, ibu dan adik-adik diduga terjadi penyalahgunaan atau peredaran gelap narkoba agar segera melapor ke BNN,’’ pintanya.

Deseminasi informasi kampanye stop narkoba melalui pagelaran seni di bale banjar Bukit Buwung, Kesiman Petilan disaksikan ratusan warga setempat. Selain diisi hiburan seni juga disosialisasikan bahaya HIV/AIDS oleh KPA Kota Denpasar. Acara juga dihadiri Perbekel Kesiman Petilan, Wayan Mariana dan Ketua Karang Taruna Jagra Winangun Kesiman Petilan, I Gede Yogi Pramana. (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News