Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Ikatan Motor Indonesia (IMI) baru saja mengumumkan regulasi baru kelas F1 yang akan diaplikasikan di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sprint Rally tahun 2019 mendatang. Untuk melakukan sosialisasi terhadap kelas baru ini, IMI memutuskan bahwa kelas F1 2019 akan menjadi kelas supporting racedalam ajang Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran kelima—yang sekaligus digelar berbarengan dengan Indonesia eXtreme Offroad Championship (IXOR) 2018 putaran ketiga—yang akan digelar di Sirkuit Tembong Jaya, Serang, Banten pada Sabtu (29/10/2018) dan Minggu (30/10/2018) mendatang.

Masuknya kelas F1 2019 menjadi kelas supporting race di ajang Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran kelima tidak berpengaruh pada penyelenggaraan kelas F1 2018 yang sudah berjalan sebanyak empat putaran. Supporting race kelas F1 2019 ini hanya sebagai kelas tambahan di luar kelas F1 2018 yang akan tetap diperlombakan.

Beberapa hari setelah diumumkan mengenai regulasi baru kelas F1 2019, berbagai respons positif berdatangan dari para pecinta olahraga rally. Mereka menganggap perubahan regulasi ini lebih realistis dan berkompeten untuk bisa memuaskan para pecinta rally dikarenakan mobil berkapasitas 1500 cc (dengan spesifikasi yang serupa mobil ITCC) adalah entry level yang sangat baik dari sebuah kendaraan rally.

Tak hanya itu, kendaraannya pun mudah didapat dikarenakan para pebalap ITCC di ajang ISSOM selalu mengganti kendaraannya secara up to date setiap ATPM melakukan facelift pada kendaraannya. Hal ini diungkapkan langsung oleh R. Aji Stok, pebalap kelas ITCC di ajang ISSOM yang siap ikut serta di kelas F1 Kejurnas Sprint Rally 2019 mendatang.

Baca Juga :  PT Honda Prospect Motor Umumkan Shugo Watanabe Sebagai Presiden Direktur Baru

“Perubahan regulasi yang dilakukan oleh IMI ini memiliki konsep yang sangat menarik dan memudahkan para pebalap touring seperti saya untuk dapat mencicipi ajang sprint rally yang terlihat sangat seru dan memacu adrenalin,” ungkap Aji.

Rifat Sungkar dan Hervian Soejono yang masing-masing menjabat sebagai Ketua Komisi Rally dan Ketua Komisi Sprint Rally IMI Pusat juga telah melakukan diskusi dengan Bimo Pradikto selaku Ketua Harian IMI DKI dan Ketua Penyelenggara Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran lima dan IXOR 2018 putaran tiga untuk dapat merelalisasikan supporting race kelas F1 2019 ini. Nantinya, supporting race di Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran lima akan ada kejuaraan kelasnya sendiri yang akan membuat perlombaan semakin menarik.

Lewat supporting race yang akan dilakukan, IMI berharap agar para calon peserta kelas F1 di tahun 2019 mendatang bisa menyempurnakan kendaraan mereka masing-masing karena beberapa event akhir di tahun ini bisa menjadi wadah yang baik untuk para peserta dapat melakukan pengembangan terhadap kendaraan mereka. “Semoga dengan supporting race ini, kelas F1 di tahun depan bisa berlangsung dengan sangat kompetitif dan menarik banyak peserta-peserta untuk bergabung,” jelas Rifat.

Tak hanya datang dari berbagai komunitas pecinta olahraga rally, sambutan positif mengenai perubahan regulasi kelas F1 juga datang dari beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang melihat konsep ini sangat positif. Meskipun dikategorikan kelas entry level, ATPM menganggap kelas F1 tetap bisa dinikmati dari segi performa kendaraan dan biaya untuk melakukan modifikasinya pun tetap terjangkau sehingga bisa semakin banyak peminatnya.

Sementara itu untuk melengkapi unsur keselamatan, di kelas F1 ini diperbolehkan pemasangan Limited Slip Differential (LSD) karena hujan bisa saja turun yang membuat karakter lintasan di ajang rally ini becek dan membahayakan. Sistem rem pun dibebaskan, salah satunya adalah pemasangan rem tangan hidraulis karena memang ajangrally memerlukan sistem pengereman seperti ini, terutama di lintasan yang menikung.

Baca Juga :  Rio Firdaus, dari Kekurangan Uang Rp50 Juta hingga Menang Undian Mobil

Loqy Siregar sebagai Ketua Komisi Teknik Mobil IMI Pusat mengungkapkan, “Demi mendukung supporting race kelas F1 di Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran lima, ada kompensasi yang kami berikan. Bentuk roll cage mobil ITCC yang biasanya hanya didesain untuk satu penumpang, tentu berbeda dengan sprint rally yang mengusung konsep dua orang. Karena ini supporting race yang berstatus uji coba, maka kami tetap memperbolehkan mobil ITCC yang roll cage-nya belum diubah untuk mencicipi kelas ekshibisi F1 2019. Jadi bagi para pebalap atau pemilik kendaraan berspesifikasi ITCC 1500 cc jangan sungkan untuk melakukan pendaftaran pada supporting raceF1 2019 dalam Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran lima mendatang sambil menyempurnakan kendaraan mereka untuk tahun kompetisi 2019.”

Bagi mobil ITCC atau mobil dari cabang olahraga otomotif lain yang akan bergabung di kelas F1 Kejurnas Sprint Rally 2019, jangan lupa untuk memenuhi persyaratan yang tercantum pada Peraturan Teknik Keselamatan Perlombaan Mobil yang tercantum di situs www.imi.co.id.

Untuk info lebih lanjut mengenai pendaftaran kelas F1 di Kejurnas Sprint Rally 2018 putaran lima, dapat menghubungi: Bebew di 0812-1942-2004 (WhatsApp) atau 0812-9822-1699 (Telepon/SMS). (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News