Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – I Wayan Swarautama Mahardhika, mahasiswa Fakultas Biologi UGM berhasil meraih juara pertama Lomba Penulisan Iptek dan Inovasi Kategori Umum di acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2018 yang diselenggrakan Kementrian Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di Pekanbaru, Jum’at (10/2018) lalu.

Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Menristekdikti Prof Mohamad Nasir Ph.D. Turut hadir dalam malam pengaugerahan mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Sekjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Ainun Na’im,  pimpinan daerah, perguruan tinggi, serta perwakilan industri Indonesia.

Baca Juga :  Atasi Blind Spot di Jalan Raya, Puluhan Siswa Dapatkan Edukasi #Cari_Aman

Dalam kesempatan itu, Mahardhika juga mendapatkan penghargaan piala bergilir berkat mengajukan karya tulis ilmiah berjudul Selamat Datang Kambro. Dalam karya tulis ilmah itu, Mahardhika  menyampaikan tentang Kambro yang merupakan ayam hibrida F1 brolier yang berhasil dikembangkan oleh tim Gama Ayam Fakultas Biologi UGM di bawah bimbingan Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.

“Ayam FBroiler atau Kambro sendiri merupakan ayam dengan kualitas yang unggul sebagai pedaging,” kata Mahardhika, Senin (13/8/2018).

Kambro memiliki karakteristik daging seperti ayam Pelung dan rasio FCR lebih rendah dibandingkan ayam Broiler. Sementara mempunyai laju pertumbuhan mendekati ayam Broiler.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi S. Daryono, M.Agr., menyampaikan bahwa tim Gama Ayam telah melakukan penelitian mengenai pemuliaan ayam selama kurun waktu 2008 hingga sekarang dengan pencapaian riset yang potensial untuk diimplementasikan di masyarakat. Salah satunya produk yang dihasilkan adalah ayam Kambro.

Baca Juga :  Lima Siswa SMA Negeri 4 Denpasar Raih ‘Best Poster’ dan ‘Gold Medal’ di Youth Internasional Science Fair

Budi berharap dalam jangka panjang hasil penelitian dari ayam Kambro adalah penerapan teknologi pemuliaan di lapisan peternak lokal untuk memberdayakan galur ayam lokal Indonesia. Selain itu juga untuk menekan ketergantungan Indonesia terhadap impor produk ayam dan DOC ayam.

“Penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi ini merupakan pemotivasi bagi peneliti untuk semakin giat dan fokus menjalankan penelitian hingga dapat diimplementasikan dalam jangka panjang,”pungkasnya.(ika/humas-ugm/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News