Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kesenian wayang kulit masih tetap lestari ditengah pesatnya kemajuan zaman di Kota Denpasar. Hal ini tampak saat Parade Wayang Kulit Babad pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tahun 2018. Dimana, Duta Kota Denpasar turut menampilkan Wayang Kulit Babad dengan mengangkat kisah perjalanan Brahmana Keling di Bali yang merupakan cikal-bakal Dalem Sidhakarya.

Kordinator Wayang Kulit Duta Kota Denpasar, I Made Gede Wira Bhuana Putra saat diwawancarai usai pementasan mengatakan bahwa adapu cerita yang diangkat tahun ini merupakan perjalanan Brahmana Keling di Bali sebagai cikal-bakal Dalem Sidhakarya. “Sesuai dengan kearifan lokal dan cerita rakyat Bali, bahwa di Denpasar terdapat sebuah desa yang menjadi saksi perjalanan Brahmana Keling, yakni Desa Sidhakarya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Astra Motor Bali Bagikan 50 Paket Sembako Kepada Petugas Kebersihan

Desa Sidhakarya inilah yang dulunya bernama Bandana Negara yang merupakan Pasraman Brahmana Keling. Disanalah Brahmana Keling menerima permintaan maaf dari Dalem Waturenggong karena telah mengusir saudaranya sendiri dari Pura Besakih ketika itu yang menyebabkan gagalnya pelaksanaan Karya Eka Dasa Ludra.

Sekembalinya Brahmana Keling dengan mengucapkan japa mantra maka Upacara Eka Dasa Ludra dapat dilaksanakan kembali bersamaan dengan upacara Nangluk Mrana, karena sebelumnya Bali pernah mengalami kegeringan dan kekeringan. “Atas jasa Brahmana Keling yang telah menyukseskan upacara tersebut maka mulai saat itu pula Brahma Keling bergelar Dalem Sidakarya dan pasramanya di Bandana Negara kini dikenal dengan Desa Sidhakarya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tim Gabungan Dishub Denpasar Tertibkan Kendaraan Yang Parkir Sembarangan, Diganjar Teguran, Penggembosan Hingga Tilang

Terkait dengan persiapan, Wira Bhuana mengaku telah melaksanakan persiapan sejak enam enam bulan bersama Sanggar Suara Mekar Br. Antap Panjerselaku pendukung pementasan . Hal ini lantaran cerita yang dibawakan harus berdasarkan babad yang ada. “Kalau kesulitan tidak terlalu, karena rentang waktu latihan juga cukup panjang sehingga materi yang dibawakan dapat maksimal,” paparnya.

Sementara, Dalang Duta Kota Denpasar, I Wayan Ary Putra Negara mengaku bangga mampu mengabdikan ilmunya kepada Kota Denpasar sebagai seorang seniman wayang. “Saya merasa bangga dapat tampil sebagai duta Kota Denpasar di ajang PKB tahun ini, hal ini dikarenakan PKB merupakan ajang apresiasi seni tertinggi bagi seniman di Bali sehingga menjadi kebanggan tersendiri,” pungkasnya. (ags/humas-dps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News