Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tahun 2018 yang diawali dengan pawai pembukaan secara resmi dibuka Presiden RI, Joko Widodo di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Renon, Denpasar, Sabtu (23/6/2018).

Ajang apresiasi seni tahunan yang digagas Mantan Gubernur Bali, Alm. Prof. IB Mantra ini tentunya diikuti oleh duta kesenian sembilan kabupaten/kota di Bali serta utusan luar daerah dan bahkan luar negeri. Turut hadir dan melaksanakan peninjauan Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara untuk memberikan dukungan dengan meninjau kesiapan seniman secara langsung sebelum pawai dibuka secara resmi. Dalam kesempatan tersebut 327 seniman yang merupakan perwakilan 22 banjar turut andil sebagai Duta Kota Denpasar dalam pawai kali ini.

Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai disela peninjauan kesiapan tim kesenian pawai mengatakan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh pelaksanaan PKB setiap tahunya. Ajang PKB ini dapat menjadi wahana bagi seniman Kota Denpasar untuk mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal Bali khususnya Kota Denpasar sebagai ajang pelestarian dan penguatan dalam berkesenian.

“PKB ini merupakan ajang apresiasi seni bagi seluruh seniman di Kota Denpasar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar,” jelas Jaya Negara.

Baca Juga :  Bupati Jembrana Hadiri Upacara Melasti di Pantai Pengambengan, Tekankan Toleransi

Sementara, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mengatakan bahwa pawai Duta Kota Denpasar tahun ini diwakili oleh Desa Peguyangan. Dimana terdapat sedikitnya 327 seniman yang berasal dari 22 banjar ikut serta dalam pawai yang mengimplementasikan tema pokok ‘Teja Dharmaning Kahuripan’ yakni ‘Purana Ing Pageh Hyang’ yang merupakan asal mula Desa Peguyangan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa adapun iringan pawai Duta Kota Denpasar diawali kendaraan hias bunga jempiring yang merupakan maskot Kota Denpasar. Turut ditampilkan  Tari Legong Dedari Kanda Pat Sari yang menggambatkan kisah kearifan lokal dan situs kebudayaan yang ada di Kota Denpasar. Dimana, kesenian ini merupakan duplikasi dari kesenian sakral di Pura Luhur Kanda Pat Sari yang berada di Desa Paguyangan.

Baca Juga :  Persiapan Tawur Kesanga, Melasti, Ogoh-ogoh, dan Nyepi Caka 1946 di Badung

Selain itu, turut ditampilkan 30 gebogan, Tari Wayang Wong yang merupakan salah satu dari 9 tari Bali yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, busana truna/truni Denpasar, Tradisi Ngelawang serta Fragmentari Babad Paguyangan Barak yang merupakan pengembangan Purana Ing Pageh Hyang. Dimana fragmentari tersebut mengisahkan antara pertempuran Goak Buleleng yang dipimpin Ki Barak Panji Sakti dengan Pasukan yang dipimpin Kyai Jambe Merik dari Kerajaan Badung.

“Inilah salah satu cerita dan kearifan lokal di Kota Denpasar yang dikembangkan dalam sajian pementasan seni budaya sebagai wujud pelestarian seni, budaya, situs dan ritus yang ada di Kota Denpasar, khususnya Desa Peguyangan yang berada di wilayah Kecamatan Denpasar Utara,” jelasnya.

Baca Juga :  Ketua K3S Kota Denpasar Apresiasi Program Nasi Bungkus Gratis Yayasan Kolewa Harapan Indonesia di Kelurahan Dauh Puri Klod

Salah seoarang peserta, Ni Made Rustini mengaku senang dapat mengikuti pawai pembukaan PKB ke-40 ini. Dirinya merasa senang lantaran dapat tampil secara langsung di depan panggung kehormatan yang diisi oleh pajabat dan bahkan presiden RI. “Ini kesempatan langka, dan membanggakan dapat tampl sebagai duta Kota Denpasar di PKB tahun 2018 ini,” ungkapnya. (humas-dps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News