Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Ketatnya persaingan di musim kedua World Supersport 300 mulai terasa sejak balap pembuka yang berlangsung di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol.

Namun persaingan yang terjadi di musim ini tidak terjadi dengan seimbang. Rider-rider yang menggunakan sepeda motor Yamaha, termasuk Ali Adriansyah Rusmiputro, tak mampu mengimbangi kecepatan pebalap Kawasaki dan KTM. Bukan karena kalah skill tapi kapasitas mesin sepeda motor yang digunakan memang berbeda. Kawasaki turun dengan Kawasaki Ninja 400 bermesin 399cc, sementara KTM hadir dengan KTM RC 390 yang berkapasitas 373cc. Yamaha sendiri menurunkan Yamaha YZF-R3 yang memiliki mesin 321cc.

FIM dan Dorna, selaku penyelenggara sebetulnya telah melakukan pengaturan pada putaran mesin untuk memperoleh kompetisi yang lebih seimbang. Akan tetapi hal itu tidak berpengaruh banyak. Sebab, sejak sesi latihan bebas pertama, sudah terlihat dominasi rider Kawasaki dan KTM.

Ali Adriansyah sendiri hanya mengikuti satu kali sesi latihan. Di sesi pertama (FP1) dalam keadaan sirkuit basah setelah hujan catatan waktu Ali Adriansyah sempat masuk ke Top 10. Namun sempat terhenti oleh   Red Flag akibat ada seorang pebalap terjatuh. Sayangnya saat FP1 dilanjutkan dimana sirkuit mulai kering, Adrian terjatuh karena melewati sirkuit yg masih lembab.

Baca Juga :  Avila Bahar dan Alvin Bahar Berhasil Raih Kemenangan Pada Seri Pembuka Kejuaraan Nasional Balap Mobil ISSOM Musim 2024

Menjelang sesi free practice 2, tim memutuskan untuk absen dari sesi latihan mengingat kondisi trek yang tidak memungkinkan. Keputusan itu tidak hanya untuk Ali Adriansyah, tapi juga untuk semua pebalap MS Racing lain sepeti Dani Valle, Maria Herrera, Beatriz Neila dan Manuel Gonzalez.

Menurut Ali Adriansyah, keputusan itu merupakan keputusan tim dengan mempertimbangkan kondisi trek dan persaingan yang ada. Manajemen Yamaha MS Racing meminta semua pebalapnya untuk tampil habis-habisan di sesi kualifikasi.

Pada sesi Super Pole 1 Ali Adriansyah berhasil memperbaiki catatan waktu namun masih belum memperoleh hasil yang signifikan untuk menempati grid yang lebih baik. Akhirnya pebalap yang hobi bersepeda itu harus puas di P25.

Dengan posisi start yang tidak menguntungkan itu tidak membuat motivasi Ali Adriansyah berkurang. Selepas start, ia langsung menyodok ke depan. Di tikungan 2 Ali Adriansyah sudah berhasil membuntuti dua rekan setimnya yaitu Maria Herrera dan Dani Valle yang berada di P15.

“Start saya sangat bagus. Di tikungan 2 saya sudah naik 10 posisi dan bergabung dengan rekan setim yaitu Herrera dan Valle,” ucap Ali Adriansyah.

Kerasnya kompetisi sangat terasa. Semua pebalap berusaha mendahului lawan-lawan mereka. Di tikungan 5, tikungan yang termasuk tricky dalam braking point, Ali Adriansyah mencoba menyalip seorang pebalap dari bagian dalam. Tiba-tiba ada pebalap lain, yaitu F Fuligni yang memaksa masuk lebih dalam lagi. Tak pelak ada tiga pebalap yang bersisian menyusuri tikungan 5 di waktu bersamaan. Di saat itulah agresifitas Fuligni dalam mengambil tikungan membuatnya terjatuh. Dan sialnya, jatuhnya Fuligni mengenai Ali Adriansyah sehingga membuat Ali ikut terseret jatuh.

Baca Juga :  Dua Pebalap Astra Honda Siap Lanjutkan Kejayaan Indonesia di Asia Talent Cup 2024

Kegagalan Ali Adriansyah pada balapan pertama tidak membuat pebalap di bawah naungan manajemen Mahkota Rusmindo International itu patah semangat. Justru ia semakin termotivasi menghadapi putaran berikutnya di Sirkuit Assen Belanda pada 20 April 2018.

“Saya tetap fokus dan termotivasi  menghadapi Assen,” ucap Ali Adriansyah.(r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News