Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dua siswa SMPN 3 Denpasar mengembangkan alat yang bisa menuntun penyandang tunanetra saat berjalan di trotoar. Alat itu memiliki sensor warna dengan akurasi yang tinggi.

Nama alat itu Guiding Block Follower For Blind Disability. Penciptanya tiga siswa SMPN 3 Denpasar, I Putu Evan Priya Saguna, Kadek Winata Kusuma dan Ni Putu Dipta Danena. Karya inovasi siswa SMPN 3 Denpasar sukses meraih medali perunggu ajang Wintex di ITB.

Menurut Evan, pemerintah sudah membuatkan fasilitas trotoar yang ramah bagi tunanetra agar penyandang tunanetra dapat berjalan di jalan raya dengan aman dan nyaman. Trotoar yang ramah bagi tunanetra ialah trotoar yang memiliki fasilitas guiding block—berupa persegi yang biasanya terbuat dari beton yang berwarna kuning dan terletak di trotoar jalan.

Tetapi terkadang guiding block saja belum cukup untuk memandu penyandang tunanetra berjalan di trotoar. Karena terkadang penyandang tunanetra melenceng atau keluar dari jalur khusus tunanetra. Karena itu, ia berinisiatif untuk membuat alat yang dapat memandu penyandang tunanetra agar dapat tetap berjalan di jalurnya yang diberi nama Guiding Block Follower For Blind Disability.

Baca Juga :  Naik Motor Saat Angin Kencang, Wajib Perhatikan Ini Agar Selalu #Cari_Aman

Evan menjelaskan, pola kerja alat ini berbasis arduino uno karena arduino uno memiliki bahasa program yang lebih mudah dari pada komponen lain yang serupa. Selain itu meng-upload program dari laptop ke arduino uno itu sendiri lebih mudah karena hanya memerlukan kabel usb port dan tidak menggunakan usb downloader.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat alat ini adalah arduino uno sebagai otak dari semua komponen, lalu ada 2 vibrate motor untuk mengontrol gerak kedua sebagai output penanda arah yang harus diambil pengguna atau penyandang tunanetra. Lalu ada  sensor kamera (pixy cmu cam 5) yang berfungsi membaca warna guiding block dan batrei Li-Po berkapasitas 1100 MAH.

Baca Juga :  Lewat Bukber Jalin Silaturahmi dan Kebersamaan Member Honda Big Bike Bali

Parameter pengujian alat ini yang pertama, pengujian daya tahan baterai dari alat ini, yang kedua pengujian pembacaan warna dari alat ini, yang ketiga pengujian sudut yang ideal dalam penggunaan alat ini. ‘’Daya tahan baterai dari alat ini yaitu selama 117 menit,’’ jelasnya.

Alat ini dapat membaca warna atau guiding block yang terdapat pada trotoar, karena alat ini memiliki sensor warna dengan akurasi yang tinggi. Sensor pada alat ini dapat membaca gambar dengan kecepatan 50fps. Dari hasil pengujian, sudut ideal alat ini dalam membaca guiding block adalah 36 derajat.

Baca Juga :  TPID Denpasar Gelar Pemantauan Ketersediaan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri

Sudut ini didapat dari perhitungan tinggi alat yang terpasang pada dada pengguna yaitu 110 cm dan jarak alat dengan guiding block yaitu 80 cm.

Evan menambahkan, alat tersebut sudah diuji coba kepada penyandang tunanetra di seputaran Sanglah, dan mendapat respon positif. Respon sensor dan peringatan yang cukup cepat membantu penyandang tunanetra berjalan di trotoar ‘’Penelitiannya hampir dua bulan,’’ ujar Evan.

Kepala SMPN 3 Denpasar Wayan Murdana, S.Pd. M.Psi, mengatakan, pihaknya bersyukur dan bangga atas prestasi yang disumbangkan I Putu Evan Priya Saguna dan Kadek Winata Kusuma yang telah memberikan insiprasi kepada teman temannya dalam prestasi di SMPN 3 Denpasar. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News