Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JATINANGOR – Pusat Unggulan SDGs Center Universitas Padjadjaran meluncurkan buku “Menyongsong SDGs: Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia”. Buku ini memaparkan secara ilmiah kesiapan 32 provinsi di Indonesia dalam mengimplementasikan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan.

Peluncuran buku tersebut dilakukan melalui seminar nasional yang digelar di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (27/11/2017). Seminar terselenggara atas kerja sama SDGs Center Unpad dengan United Nations Development Program (UNDP), Indonesia. Turut hadir Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Tutup Gelaran Porsenijar Kota Denpasar Tahun 2024

Dalam buku tersebut dijelaskan, kesiapan provinsi di Indonesia hanya memperoleh skor 1,86 jika dilakukan penilaian dalam rentang skala 0 – 4, atau kurang dari huruf “C” jika dilakukan penilaian dalam rentang skala A sampai E. Jika dianalisis, hanya 24% saja dari seluruh target indikator SDGs yang akan tercapai pada 2030 mendatang.

Beberapa dimensi SDGs yang perlu ditangani lebih serius di antaranya kesehatan, ketimpangan baik antar gender atau golongan, serta lingkungan hidup.

Lebih lanjut dijelaskan, jika pembangunan ke depan hanya mengandalkan parameter business as usual (BAU) tanpa upaya ekstra semua pihak, maka target yang ingin dicapai dalam agenda SDGs pada 2030 mendatang akan sulit terpenuhi.

Direktur Eksekutif SDGs Center Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf memaparkan, dalam buku tersebut, setiap provinsi memiliki tantangan dengan prioritas berbeda. Tidak ada satu provinsi yang “kebal” terhadap tantangan tersebut.

Baca Juga :  Literasi Keuangan dan Digital Kunci Keamanan Bertransaksi Digital

Ini dibuktikan dengan contoh kondisi di DKI Jakarta, Banten, maupun Jawa Barat yang relatif tertinggal dalam dimensi ketimpangan, daya dukung infrastruktur, serta lingkungan hidup.

Perwakilan UNDP Indonesia Dr. Julianty Ansye Sopacua menyambut baik peran aktif akademisi dalam mendiagnosis berbagai permasalahan SDGs seperti yang dilakukan di buku ini. Peran ini diharapkan dapat memperbaiki perencanaan yang lebih berbasis bukti.

Selain itu, Analisis peta dasar pada buku ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah pusat maupun daerah untuk melakukan prioritas dan identifikasi sektor percepatan.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News