Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Pada tahun ini ekspor batu bara dari Indonesia ke China telah menghasilkan devisa senilai US$1,68 miliar atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya US$1,03 miliar. Namun posisi Indonesia masih berada di bawah Australia yang pada tahun ini nilai ekspornya telah mencapai US$6,51 miliar.

“Kualitas batu bara kita nomor satu di China. Oleh sebab itu, mesti dimanfaatkan ajang seperti CCME itu,” kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing, Dandy Satria Iswara.

Menurut Dandy, kadar sulfur batu bara Indonesia lebih bagus dibandingkan kompetitor utama dari Australia. China yang juga menghasilkan batu bara dengan kadar sulfur tinggi sehingga menimbulkan polusi sangat membutuhkan batu bara dari Indonesia sebagai bahan campuran dalam menggerakkan sejumlah alat pembangkitan energi listrik.

Namun untuk batu bara ringan, pada tahun lalu, Indonesia telah menjadi pengekspor nomor satu dengan mencapai 87,48%.  Rusia dan Mongolia terus menguntit posisi Indonesia, setelah Korea Utara dikenai sanksi larangan ekspor akibat uji coba senjata nuklir.

Baca Juga :  Peluncuran Program TPAKD Kabupaten Jembrana: Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas dan UMKM Bali Nadi Jayanti

Karena itu, kehadiran BPG sebagai wakil Indonesia di CCME 2017 bisa memperkuat daya saing batu bara asal Indonesia, tidak hanya di China namun juga untuk berekspansi lebih luas di pasar Internasional.

“Kami berharap kehadiran kami akan membuka pintu kesempatan yang lebih besar lagi untuk memasuki berbagai pasar internasional, sehingga bisa memberikan dampak lebih besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Rendy. (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News