Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Warga Kawasan Rawan Bencanan (KRB) Gunung Agung tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar baik secara mandiri maupun yang tinggal di posko-posko yang disediakan Pemkot Denpasar.

Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara beserta seluruh jajaran secara berkesinambungan terus memantau pendataan warga KRB Gunung Agung.

Tercatat mencapai 13014 jiwa warga KRB Gunung Agung di Kota Denpasar dengan berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Denpasar bersama seluruh element masyarakat bahu membahu membantu waraga KRB Gunung Agung.

Pada Minggu (1/10/2017) Walikota Rai Mantra kembali turun meninjau warga KRB Gunung Agung yang saat ini menetap secara mandiri bersama sanak keluarga dikawasan Kelurahan Sumerta.

Melakukan pendataan dari pihak kelurahan yang dipimpin langsung Lurah Sumerta I Made Tiranan mengumpulkan seluruh warga KRB Gunung Agung di Balai Banjar Abian Kapas Kelod. Kehadiran Walikota Rai Mantra tampak lansung meninjau warga KRB yang sedang mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas setempat. “Berapa anak-anak yang belum mendapatkan sekolah, jumlah lansia, jumlah bayi dan ibu hamil,“ tanya Walikota Rai Mantra sembari melihat tabel pendataan dari Kelurahan Sumerta.

Rai Mantra mengintruksikan pihak kelurahan untuk terus melakukan pendataan secara detail bersama kadus/kaling banjar setmpat. Disamping itu menurut Rai Mantra sesuai himbauan Gubernur Bali terdapat 27 desa yang dinyatakan rawan KRB Gunung Agung. Sehingga diharapkan kepada warga yang desanya dianggap aman dari KRB Gunung Agung dapat kembali ke desa masing-masing.

Baca Juga :  Pembukaan DTIK Festival 2024 Berlangsung Meriah, Wali Kota Jaya Negara Dorong Generasi Muda Berinovasi Digital

Disamping itu Walikota Rai Mantra juga mengingatkan kepada warga KRB Gunung Agung yang berada di Kota Denpasar yang memiliki anak sekolah dapat segera minta surat keterangan dari kelurahan maupun perbekel setempat. Sehingga hal ini nantinya dapat segera memberikan fasilitas anak sekolah dikawasan terdekat.

Sementara dalam keadaan darurat seperti sakit, ibu melahirkan, dan kesehatan lansia warga KRB dapat menyimpan nomor 112 bebas pulsa dan nomor telpon 223333.

Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar Made Prapta mengatakan ada 27 desa yang tidak aman dan harus mengungsi, dan selebihnya berada didaerah aman.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Tetap Resilien dan Terjaga Stabil

Di Kota Denpasar jumlah pengungsi tersebar di empat kecamatan dan ada yang ditampung di pos Danau Tempe, Kompyang Sujana, Pos Sutomo, Kesambi dan di kawasan Pucuk Indah dan banyak juga dirumah-rumah keluarga. Kita juga melakukan pendataan warga KRB Gunung Agung disetiap pos yang ada di Kota Denpasar terkait dengan kawasan yang dinyatakan aman dari KRB.

Untuk menghilangkan kejenuhan warga KRB dipengungsian seperti di Gor Kompyang Sujana telah melakukan kegiatan memasak bersama,  di kawasan Danau Tempe melaksnakan gotong royong bersama , ada yang berjualan gorengan hingga menjadi buruh bangunan.

Baca Juga :  BI Bali : Adaptasi dan Inovasi Kunci Pendorong Wisman Potensial ke Bali

Sementara Lurah Sumerta I Made Tiranan mengatakan terdapat 624 warga KRB tinggal sementara secara mandiri di Kelurahan Sumerta. “’Semua berkediaman di keluarga dan kerabat, dengan bantuan kita galang dari sekaa teruna, PKK banjar, pengusaha, hingga sekolah-sekolah yang ada di Kelurahan Sumerta,’’ ujarnya sembari mengatakan pendataan terus kita lakukan melibatkan kadus/kaling yang ada di 7 banjar di Kelurahan Sumerta.

Dalam pertemuan tersebut Walikota Rai Mantra juga menyerahkan box bayi kepada warga KRB yang memiliki bayi.  (pur/humas-dps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News