Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Senior Profesor dari United Nations University Jepang Prof. Dr. Kazuhiko Takeuchi meraih Anugerah Otto Soemarwoto Universitas Padjadjaran dalam perhelatan yang digelar di Observatorium Boscha, Lembang, Sabtu (7/10/2017). Prof. Takeuci dinilai Unpad sebagai sosok akademisi yang penuh komitmen dan dedikasi di bidang lingkungan.

Anugerah Otto Soemarwoto untuk Prof. Takeuchi diberikan langsung Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Barat H. Deddy Mizwar, Kapuslitbang Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Henry Bastaman, Kepala Observatorium Boscha Dr. Mahasena Putra, kolega dan perwakilan keluarga dari almarhum Prof. Otto Soemarwoto serta jajaran pimpinan dan dekan di lingkungan Unpad.

Ketua Panitia Anugerah Otto Soemawoto Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD, mengatakan, Prof. Takeuchi merupakan satu dari delapan kandidat terpilih sebagai penerima penghargaan. Delapan kandidat ini terdiri atas tujuh kandidat dari mancanegara serta satu kandidiat dari Indonesia. Kandidat ini merupakan rekomendasi oleh lembaga/institusi maupun individual tertentu.

Penetapan kandidat itu didasarkan atas kriteria dari tim juri Anugerah Otto Soemarwoto. Kriteria ini meliputi, memiliki reputasi internasional di bidang eco development, hasil karya yang dihasilkan, pengaruh keilmuan dan pemikirannya dalam pengembangan keilmuan, capaian kandidat di tingkat internasional, serta memiliki jejaring internasional.

Baca Juga :  Booth UMK Binaan PLN Tawarkan Berbagai Produk Khas Daerah di INACRAFT 2024

Delapan kandidat kemudian dilakukan pembahasan dalam sidang pleno yang diikuti tim penilai. Setiap kandidat dipresentasikan satu per satu di hadapan tim penilai. Diakui Prof. Oekan, proses penentuan peraih anugerah ini tidak mudah, karena setiap kandidat memiliki kekuatan keilmuan tersendiri.

“Kita pilih Prof. Takeuchi dari hasil aklamasi,” kata Prof. Oekan yang juga menjabat Ketua Institut Ekologi Unpad.

Ketua Dewan Penilai Anugerah Otto Soemarwoto Budhi Gunawan, M.A., PhD, menjelaskan, kriteria penerima anugerah merupakan hasil masukan dari para lembaga pengusul kandidatnya.

“Penetapan ini dilakukan melalui mekanisme peers endorsement, kami menyebarkan undangan kepada berbagai institusi di dalam dan luar negeri untuk menominasikan. Unpad pada seleksi tahap akhir menentukan salah satu dari kedelapan nominasi,” kata Budhi.

Selain berdasarkan kriteria, lanjut Budhi, penilaian lain yang dilakukan adalah kandidat pernah berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia. “Tentunya ketika kita memberikan penghargaan ini, kami berpikir bahwa ini untuk Indonesia, ini untuk kelestarian lingkungan Indonesia,” kata Budhi.

Dari berbagai kriteria yang ditetapkan, Prof. Takeuchi dinilai sebagai sosok yang hingga saat ini masih memiliki aktivitas yang sangat banyak di bidang lingkungan. “Beliau juga adalah salah satu inisiator di bidang pembangunan berkelanjutan di tingkat dunia. Reputasinya di tingkat internasional tidak diragukan lagi,” kata Budhi.

Baca Juga :  Puluhan SD Belum Miliki Kepala Sekolah Definitif, Kadisdikpora Karangasem: Maret Kita Tuntaskan

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan hasil pemikirannya dengan Prof. Otto Soemarwoto pada 1995. Saat menyampaikan sambutan, Prof. Takeuchi mengatakan, konsep ini bukan berarti menolak pembangunan, namun justru mengintegrasikannya dengan lingkungan. Konsep ini kemudian diaplikasikan sebagai konsep tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh beberapa negara di dunia pada 2015.

Prof. Takeuchi juga membawa unsur kearifan lokal ke tingkat dunia melalui inisiasi program Satoyama Initiative, sebuah upaya merevitalisasi sekaligus mengharmonisasikan keseimbangan unsur sosioekologi.

Prof. Takeuchi aktif bekerja sama dengan para akademisi Unpad. Ia sering melakukan kerja sama penelitian dengan beberapa akademisi. Dengan Prof. Otto. Dalam kurun waktu 1997-2007, Prof. Takeuchi setidaknya berkontribusi meluluskan 100 lulusan program Sarjana, Magister, hingga Doktor di lingkungan Unpad.

Becermin dari nama besar Prof. Otto Soemarwoto sebagai salah satu tokoh lingkungan Indonesia, Unpad diharapkan dapat menguatkan kembali komitmennya terhadap lingkungan. Prof. Oekan menjelaskan, Pola Ilmiah Pokok hasil pemikiran Prof. Otto Soemarwoto, Prof. Mochtar Koesoemaatmadja, dan Prof. Didi Atmadilaga tetap menjadi dasar pengembangan Unpad ke depan.

Baca Juga :  Subsidi Listrik Ke PLN Rp75,83 Triliun, Wujud Negara Hadir Sediakan Akses Listrik Terjangkau Bagi Masyarakat Miskin

“Anugerah ini menjadi starting point yang bagus bagi Unpad untuk merekognisi pentingnya lingkungan ini,” kata Prof. Oekan.

Sementara itu, Rektor mengatakan, Prof. Otto pada masanya merupakan salah satu akademisi yang mendorong Unpad berkontribusi di tingkat global. Penerapan Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” hingga saat ini merupakan model aktivitas pembelajaran di lingkungan Unpad.

Dalam acara pemberian anugerah tersebut, juga dilaksanakan seminar internasional bertajuk “Eco-Development” yang digelar di area Observatorium Boscha. Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara dari luar negeri, diantaranya Dr. Laura Franco-Garcia (Belanda), Prof. dr. Jon C. Lovett (Inggris), Prof. Dr. Maria Victoria Espaldon (Filipina), dan Prof. Dr. Shahbaz Khan (UNESCO), serta Chay Asdak, M.Sc., PhD (Unpad), dan Arief Anshory Yusuf, PhD (Unpad). (humas-unpad/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News