Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pada 16 September lalu tiga mahasiswa STIKOM Bali yang tergabung dalam Tim Airavata menorehkan prestasi gemilang menjadi juara dua  lomba hacking marathon (Hackathon) online nasional di IPB Bogor. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Ida Bagus Budantara, Dewa Mahendara Putra dan Ketut Pasek Asmara Jaya.

Nah, kini kembali tiga mahasiswa STIKOM Bali yang tergabung dalam Tim Colony Labs yakni I Wayan Dharmana, I Made Suparsana dan Adithya Harun Tular mengukir prestasi lebih gemilang lagi, juga dalam ajang lomba Hackathon online. Maklum lomba Hackathon online ini  diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan didukung oleh Ericsson. Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada developer lokal mengembangkan aplikasi yang bermanfaat selama Asian Games 2018.

Ketiga mahasiswa menjadi juara dalam ajang Digital Challenge 2017 bertema Feel The Experience Of Being Connected In 18th Asian Games 2018, ini setelah aplikasi buatan mereka yang dinamakan Games Connect dinobatkan sebagai yang terbaik. Aplikasi ini dapat didownload di sini:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.colonylabs.gamesconnect

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Kunjungi TPA Praba Dharma Yogyakarta, Pelajari Program Penitipan Anak Bagi Orang Tua Pekerja

Dengan predikat sebagai juara, I Wayan Dharmana sebagai ketua Tim Colony Labs berhak mendapat  hadiah Trip to Ericsson Studio & Garage di Stockholm, Swedia secara gratis dan sejumlah hadiah lainnya.

“Jadi saya  akan terbang ke Stockholm, Swedia pada 11 November 2017, seminggu di sana kami  belajar pengembangan produk digital,” kata Wayan Dharman saat ditemui di kampus STIKOM Bali Renon, Denpasar, Sabtu (14/10/2017).

Dharmana menjelaskan,  kompetisi Digital Challenge 2017 terbagi menjadi dua kategori, yaitu Sport Digital Experience dan Smart Digital Services. Puluhan tim dari seluruh Indonesia yang mengirim aplikasi buatannya kemudian dinilai oleh panitia secara online untuk  dipilih tiga aplikasi terbaik  atau enam tim ke babak final.

Penjurian akhir diadakan pada Kamis (28/9/2017) di Kemkominfo Jakarta. Enam tim terbaik mempresentasikan  dan mendemonstrasikan aplikasinya di hadapan para juri dari Kementerian Kominfo,  Ericsson dan INASGOC atau Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 dan perwakilan dari beberapa operator telekomunikasi.

Kategori Sport Digital Experience dimenangkan oleh Najib Abdillah dkk. Aplikasi mobile buatan mereka dianggap akan dapat memperkaya pengalaman penonton ketika mereka menonton acara olahraga, tidak peduli perangkat apa yang mereka gunakan.

Sedangkan kategori Smart City Digital Services dimenangkan oleh  I Wayan Dharmana,  Adithya Harun Tular dan I Made Suparsana.  Ketiga mahasiswa program studl Sistem Informasi STIKOM Bali ini membuat aplikasi mobil Games Connect yang sangat berguna bagi panitia, atlet, ofisial, sukarewan dan penonton selama tinggal di Jakarta dan Palembang

“Aplikasi kami ini merupakan one-stop service  untuk Asian Games 2018 yang memiliki fitur pembelian tiket pertandingan secara mobile dengan metode potong pulsa. Kemudian ada fitur emergency, misalkan ketika ada kejahatan di jalan atau menemukan masalah di jalanan, nanti akan dilaporkan ke pihak kepolisian atau panitia terkait. Ada juga fitur untuk mengecek direktori tempat makan, mall, ticket booth dan tentunya destinasi menarik di sekitar venue Asian Games 2018,” terang Dharmana  yang juga pernah menjuarai nasional lomba aplikasi di Yogyakarta tahun 2016.

Baca Juga :  Gelar Governansi Insight Forum, OJK Dorong Penguatan Tata Kelola dan Integritas

Seperti diketahui, Asian Games ke-18 akan diadakan di Jakarta dan Palembang pada18 Agustus – 2 September 2018 mempertandingkan 39 cabang olah raga dan 426 pertandingan. Melibatkan 9.500 atlet, 5.500 ofisial dan wasit, 20.000 relawan dan tenaga kerja, serta 3.500 wartawan. (rsn/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News