Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Mimpi menjadi pengusaha di bidang peternakan kian dekat dalam genggaman Miko Andini Putra (19). Pria asal Sumatera Barat ini saat ini telah resmi tercatat sebagai mahasiswa UGM. Miko, berhasil diterima di program studi Ilmu dan Industri Peternakan Fakultas Peternakan UGM.

Beruntung, putra semata wayang pasangan Amdinar dan Ernida ini diterima melalui jalur SNMPTN dan mendapatkan beasiswa bidikmisi. Dengan begitu, Miko dibebaskan dari biaya kuliah sampai selesai sehingga meringankan beban kedua orang tuanya.

Meski berasal dari keluarga dengan perekonomian pas-pasan, Miko tidak pernah patah semangat dalam menggapai mimpi mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Keterbatasan tidak menjadi penghalang baginya meraih cita-cita. Semangat, tekad kuat, dan kerja keras dalam belajar akhirnya mampu menghantarkannya diterima kuliah di UGM.

“Sejak lama memang ingin sekali bisa kuliah. Alhamdulillah, senang rasanya diterima kuliah di UGM bahkan tidak dipungut biaya sampai usia kuliah sehingga tidak membebani orang tua,” paparnya.

Baca Juga :  InJourney Hospitality Turut Melepas Peserta Mudik Asyik bersama BUMN Tahun 2024

Ditemui di kediamannya di Bukit Gombak, Tanah Datar, Sumatera Barat, Miko mengungkapkan bahwa keinginan untuk bisa kuliah telah muncul sejak bangku Sekolah Dasar. Keinginannnya itu semakin menguat saat di berada di SMA. Dia yakin dengan kuliah bisa menghantarkannya menuju pintu kesuksesan.

“Saya ingin bisa membahagiakan orang tua, menaikkan haji mereka,” ucap Miko.

Hidup dalam kondisi serba pas-pasan sudah biasa dijalani oleh Miko. Maklum, penghasilan ayahnya yang bekerja sebagai buruh di sebuah toko hanyalah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menyokong pereknomian keluarga, sang ibu membuka usaha jahit yang tak tentu setiap bulannya menerima jahitan dari warga sekitarnya. Saat ini pun mereka tinggal di sebuah rumah sederhana milik sang nenek.

Keadaan tersebut tidak pernah membuatnya minder dan berhenti merajut asa untuk maju. Justru kondisi ini menjadi penyemangat baginya untuk berpretasi di sekolah sedari SD hingga SMA. Saat di bangku SD dan SMP, Miko selalu masuk rangking 3 besar. Sementara saat SMA perjuangannya semakin berat, namun dia berhasil masuk 10 besar. Atas prestasinya itu dia memperoleh beasiswa pendidikan selama menjalani pendidikan.

Baca Juga :  Kisah Kartini Masa Kini, Rintis Bisnis di Usia 19 Tahun Kini Punya 150 Karyawan

Meskipun hari-harinya disibukkan dengan kegiatan akademis di sekolah, tetapi Miko menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Salah satunya tergabung dalam keanggotaan Forum Studi Islam. Selain itu juga terlibat dalam grup musik dan kesenian di sekolahnya.

Ernida tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia mengetahui anak satu-satunya itu diterima kuliah di UGM. Awalnya, dia tidak menyetujui kenginan Miko untuk melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Ditambah kondisi suaminya yang sejak beberapa tahun terakhir sakit-sakitan terkena tetanus.

“Sejak SD Miko mengutarakan keinginannya ingin kuliah. Namun saya bilang, nanti lah, tengok uang dulu,” jelasnya.

Baca Juga :  Maknai Kebaikan Ramadan, Ribuan Mitra Pengemudi Shopee se-Indonesia Berbagi Takjil

Kegundahan Ernida perlahan-lahan memudar tatkala mendengar kabar anaknya diterima iterima kuliah tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dia merasa sangat lega karena tidak khawatir lagi bagaimana membiayai Miko kuliah hingga usai. Namun begitu ia masih mengalami kesulitan membiayai kos selama di Jogja yang terbilang mahal. Sampai saat ini Miko belum mendapat kos yang sesuai dengan anggaran keluarga.

Melepas Miko untuk menuntut ilmu di perantauan, Ernida berpesan agar belajar dengan tekun. Dia berharap kuliahnya bisa lancar dan setelah lulus nanti bisa cepat mendapatkan pekerjaan sesuai yang dicita-citakan. (humas-ugm/bpn; foto:devi)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News