Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – SMK TI Bali Global Denpasar menggelar pesantren kilat serangkaian bulan suci Ramadhan, Senin (5/6/2017) kemarin di aula Stikom Bali. Pesantren kilat menghadirkan Ustadz Wijayanto.

Hadir di acara itu Ketua Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan serta Kaprodi dan para Wakasek di SMK TI Bali Global Denpasar. Pesantren kilat mengambil tema ‘’Remaja Masa Kini Gemar Menuntut Ilmu, Syurga Sedang Menunggu’’.
Pesantren kilat, menurut  Kepala SMK TI Bali Global Denpasar, Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd., bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi pelajar untuk mendalami ilmu agama terutama pada bulan suci Ramadan yang dikenal dengan bulan penuh ampunan dan berkah. Lebih dari diharapkan mampu meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti dengan meningkatkan rasa iman.

Baca Juga :  Implementasikan Proker TPAKD Denpasar Tahun 2024, Diskop UMKM Denpasar Gelar Kelas Akselerasi Pendampingan

Ia berharap di bulan suci Ramadhan ini sebagai momentum introspeksi diri untuk masa depan yang lebih baik. Utamanya dalam sikap, tutur kata dan perilaku. ‘’Melalui momentum ini, kami mengajak para siswa meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia dan meningkatkan budi pekerti,’’ ujarnya.

Gusti Made Murjana menambahkan, pesantren kilat bulan suci Ramadhan rutin dilaksanakan SMK TI Bali Global Denpasar setiap tahun. Demikian juga dengan perayaan hari raya besar umat lain juga dilaksanakan bersama di sekolah, seperti menggelar dharma tula setiap Siwaratri untuk siswa beragama Hindu, merayakan Natal bersama untuk siswa yang beragama Nasrani serta perayaan hari besar umat Budha dan Konghucu.

Baca Juga :  DANA Terus Memimpin dalam Transformasi Dompet Digital di Indonesia

Inilah yang dikatakan Gusti Made Murjana sebagai bentuk toleransi dan menghargai sesama dalam balutan 18 pendidikan karakter bangsa untuk menumbuhkan budi pekerti. Bertambahnya kerukunan serta toleransi antarumat beragama khususnya di SMK TI Bali Global Denpasar ini diharapkan bisa berimbas kepada kehidupan sehari-hari yang harmonis dan damai.

Dengan begitu, menjadi umat beragama yang santun dan baik. Sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika, ia ingin kemajemukan seperti dalam agama bisa bersatu dan menuju hidup damai.

Ustadz Wijayanto dalam tausiyahnya menekankan pentingnya penanaman karakter building. Ia mengatakan, yang bikin rusak Indonesia ini adalah orang pintar tapi tak benar.

Untuk itu, kata Ustadz Wijayanto, tugas kita bersama membentuk SDM yang cerdas bermoral. Sekolah harus memenuhi rongga perut, rongga rongga dada dan rongga kepala. ‘’Yang terjadi sekarang rongga kepala penuh, tapi rongga dadanya kosong. Inilah yang menyebabkan banyak orang pintar tapi tak bermoral, seperti contohnya koruptor itu kebanyakan orang pintar tapi memiliki perilaku tidak benar’’ tegasnya.

Baca Juga :  Hingga Akhir Februari, Kanwil DJP Bali Bukukan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

Ditegaskan Ustadz Wijayanto, inilah pentingnya ilmu dan iman serta ahlak yang baik. ‘’Belajar matematika itu gampang, kursus seminggu selesai. Tapi orang yang tak baik ahlaknya dan tak sopan, untuk mendidiknya perlu dua generasi. Itulah sebabnya mendidik orang soleh itu jauh lebih sulit,’’ pungkas Ustadz Wijayanto. (tis/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News