Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatatkan total jumlah dana bergulir yang telah masuk ke rekening lembaga sebesar Rp 887,9 miliar atau baru sebesar 74 persen. Jumlah tersebut berasal dari pengalihan dana bergulir yang sebelumnya telah disalurkan kepada koperasi sejak 2000-2017.

“Kalau saja masih ada yang punya dana bergulir tahun 2000-2007 agar segera dikembalikan ke LPDB,” imbuh Direktur Utama LPDB, Kemas Danial dalam acara rapat koordinasi pelaksanaan pengalihan dana bergulir tahun 2017 dengan tema “Melalui Pengalihan Dana Bergulir Program Tahun 2000-2007 Kita Tingkatkan Perkuatan Permodalan Koperasi dan UKM” di Denpasar, Bali, Rabu (14/6/2017) sebagaimana dilansir di laman facebook Kemenkop dan UKM.

Acara ini turut dihadiri Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo, Direktur Keuangan LPDB Fitri Rinaldi, Asisten Deputi Perlindungan Usaha Kemenkop dan UKM Karimuddin, Perwakilan Dinkop UKM Provinsi, Kabupaten/Kota di Bali, perwakilan perbankan (BSM, Bank Bali, BRI, dan Bukopin), serta 40 pengurus koperasi penerima dana bergulir tahun 2000-2007.

Kemas mengatakan minat pelaku usaha dalam mengakses dana bergulir cukup tinggi. Sementara alokasi dana bergulir tahun 2017 ini hanya sebesar Rp 1,5 triliun, terdiri dari Rp 600 miliar untuk pinjaman syariah dan 900 miliar untuk pinjaman konvensional. Dengan mendapat pengalihan dana dari koperasi itu diperlukan untuk menambah modal LPDB.

Baca Juga :  Astra Motor Bali Bagikan 50 Paket Sembako Kepada Petugas Kebersihan

“Para peminat cukup besar dengan dana yang terbatas sehingga pengalihan dana ini diperlukan untuk menambah modal kami. Maka selayaknya pelaku koperasi yang sudah kembalikan diberikan apresiasi,” kata Kemas.

Kemenkop UKM melalui Deputi Pembiayaan menyalurkan dana bergulir sejak tahun 2000-2007 kepada sebanyak 12.354 koperasi dan LKM dengan total nilai bantuan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan pada tahun 2008 setelah dilakukan inventarisasi terdapat nilai realisasi bersih dana bergulir yang beredar di seluruh Indonesia sebesar Rp 1,2 triliun.

Sampai saat ini Kemenkop UKM beserta LPDB masih terus mendorong proses pengalihan angsuran dana bergulir koperasi kepada rekening LPDB sesaui anamat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 99/PMK.05/2008.

Dalam upaya percepatan pengalihan dana bergulir, Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop UKM Braman Setyo meminta kepada LPDB supaya mendistribusikan data dana yang telah dialihkan ke rekening lembaga kepada dinas yang membidangi koperasi dan UKM di daerah.

Baca Juga :  Menteri BUMN Tetapkan Jajaran Komisaris Baru PLN

Kepada dinas, Braman berharap supaya memfasilitasi proses pengalihan saldo dari rekening koperasi ke rekening LPDB, dalam hal ini jika pengurus koperasi adalah pemilik specimen rekening tersebut diminta agar segera melakukan pemindahbukuan, namun jika pengurus koperasi bukanlah pemilik specimen maka koperasi diminta terlebih dahulu membuat surat kuasa.

Sedangkan untuk bank pelaksana diharapkan mendistribusikan surat kuasa pengalihan ke kantor-kantor cabang di lokasi koperasi peserta program membuka rekening. Juga membantu dinas untuk melakukan proses pemindahbukuan, dimana setelah surat kuasa pengalihan ditandatangani pengurus koperasi, bank pelaksana program melakukan pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB.

“Harapan kami dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh semua pihak, dalam waktu yang tidak terlalu lama semua dana dapat segera kembali ke rekening LPDB,” ujar Braman.

Namun demikian, sebagai bentuk penghargaan kepada koperasi yang telah melunasi dana bergulirnya, Braman berharap kepada LPDB agar dapat memberikan pembiayaan kepada koperasi dimaksud tanpa prosedur yang terlalu rumit, serta proses yang tidak memakan waktu.

Baca Juga :  OJK Gencar Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui GERAK Syariah 2024

“Karena kami yakin masih banyak koperasi yang memerlukan pembiayaan dari LPDB,” pungkas dia.

Direktur Keuangan LPDB Fitri Rinaldi mengemukakan alasan pihaknya memilih Bali sebagai tempat diadakan Rakor, karena provinsi ini masih minim mengalihkan dana bergulir. Dari jumlah dana bergulir yang terealisasi, yakni sebesar Rp 48,6 miliah, namun yang telah dialihkan ke rekening LPDB baru sebesar Rp 24,5 miliar atau sebesar 50 persen.

Menurut Rinaldi, masih banyak dana bergulir yang berada di rekening angsuran pokok atas nama koperasi dan belum dialihkan ke LPDB yakni dari 40 koperasi yang diundang sebagai peserta terdapat potensi dana yang dapat dialihkan ke lembaga kurang lebih sebesar Rp 2,3 miliar.

“Dana bergulir yang telah berada di rekening angsuran pokok atas nama koperasi yang belum dialihkan ke LPDB dapat segera dialihkan ke rekening LPDB,” pintanya. (*/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News